
PNS Tak Mau Pindah Ibu Kota Baru? Jokowi: Saya Paksa!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 January 2020 15:35

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tak ragu untuk 'memaksa' aparatur sipil negara (ASN) atau pegawai negeri sipil (PNS) pindah ke ibu kota baru di Kalimantan Timur.
Hal tersebut dikemukakan Jokowi di depan ratusan pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) saat memberikan pengarahan dalam dalam perencanaan pelaksanaan sensus penduduk di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
"Saya juga nggak tahu apakah nanti pindah [ibu kota baru] pada mau. Kalau saya sih, saya paksa," kata Jokowi.
Jokowi menjelaskan saat ini hampir 56% atau lebih dari 149 juta penduduk Indonesia terpusat di Pulau Jawa. Kondisi ini, kata eks Gubernur DKI Jakarta itu, membuat Pulau Jawa terbebani, dan memerlukan bantuan.
"Nah, magnetnya digeser ke ibu kota yang baru, agar ada magnet lagi untuk pemerataan penduduk, pemerataan ekonomi. Karena PDB ekonomi juga sama. PDB ekonomi itu di Jawa 58% ada di Jawa," kata Jokowi.
"Pulau jawa ini kan salah satu dari 17.000 pulau yang kita miliki. Masa semuanya ingin di sini semua," jelas kepala negara.
Di depan abdi negara, Jokowi pun menggambarkan bagaimana suasana ibu kota. Sebuah kota, yang nantinya jauh berbeda dengan DKI Jakarta karena menggunakan konsep maupun perencanaan yang matang.
"Semuanya energi baru terbarukan. Transportasi massal semuanya electric vehicle, autonomous vehicle, kendaraan pribadi juga autonomous. Banyak orang jalan kaki, banyak orang bersepeda. Nggak ada banjir, nggak ada macet," tegasnya.
(dru/dru) Next Article Jokowi: Praktik Keagamaan Tertutup Harus Kita Hindari!
Hal tersebut dikemukakan Jokowi di depan ratusan pegawai Badan Pusat Statistik (BPS) saat memberikan pengarahan dalam dalam perencanaan pelaksanaan sensus penduduk di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1/2020).
"Saya juga nggak tahu apakah nanti pindah [ibu kota baru] pada mau. Kalau saya sih, saya paksa," kata Jokowi.
"Nah, magnetnya digeser ke ibu kota yang baru, agar ada magnet lagi untuk pemerataan penduduk, pemerataan ekonomi. Karena PDB ekonomi juga sama. PDB ekonomi itu di Jawa 58% ada di Jawa," kata Jokowi.
"Pulau jawa ini kan salah satu dari 17.000 pulau yang kita miliki. Masa semuanya ingin di sini semua," jelas kepala negara.
Di depan abdi negara, Jokowi pun menggambarkan bagaimana suasana ibu kota. Sebuah kota, yang nantinya jauh berbeda dengan DKI Jakarta karena menggunakan konsep maupun perencanaan yang matang.
"Semuanya energi baru terbarukan. Transportasi massal semuanya electric vehicle, autonomous vehicle, kendaraan pribadi juga autonomous. Banyak orang jalan kaki, banyak orang bersepeda. Nggak ada banjir, nggak ada macet," tegasnya.
(dru/dru) Next Article Jokowi: Praktik Keagamaan Tertutup Harus Kita Hindari!
Most Popular