RI Bikin Kapal Selam, Wamenhan Evaluasi Kelanjutan Proyek
Ferry Sandi, CNBC Indonesia
22 January 2020 15:23
Jakarta, CNBC Indonesia - Kerjasama antara Indonesia dengan Korea Selatan sudah menghasilkan tiga buah kapal selam KRI Ardadedali 404, KRI Nagapasa 403 dan KRI 405 Alugoro. Khusus KRI 405 Alugoro proses produksinya dilakukan di galangan kapal PT PAL Indonesia di Surabaya dan sukses diuji coba.
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono menegaskan masih tetap akan memantau kerja sama tersebut. Saat ini memang Indonesia baru punya 5 kapal selam, masih diperlukan beberapa unit tambahan di masa depan.
Hasil pantauannya akan dijadikan dasar apakah Indonesia tetap akan melanjutkan kerjasama tersebut atau tidak. "Kan udah jadi tiga (kapal selam). Sedang kita evaluasi, disesuaikan dengan kebutuhan," kata Trenggono di Pameran Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan TNI-Polri yang berlangsung di Kemhan Rabu (22/1/2020).
Dalam kerjasama tersebut, Indonesia diwakili oleh PT PAL Indonesia (Persero), sedangkan Korea Selatan dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME) Korea Selatan.
Pengembangan kapal selam ini mendapat dukungan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun yang dialokasikan pada APBN TA 2015 kepada PT PAL Indonesia (Persero).
Pembangunan kapal selam KRI 405 Alugoro dimulai pada 6 April 2015, dimulai groundbreaking pembangunan infrastruktur kapal selam di PT PAL Indonesia (Persero). Pada 11 April 2019 berhasil diselesaikan di galangan kapal milik PT PAL.
Di sisi lain, PT PAL mengaku sudah siap jika nantinya kerjasama dilanjutkan ataupun tidak. Adanya Transfer of Technology (ToT) antara Indonesia dan Korea Selatan dinilai sudah menjadi bekal.
"Kita sudah punya fasilitas kapal selam. Jika ditunjuk (pengadaan kapal selam) lagi kita siap," kata Plt. Kadep Humas PT PAL Indonesia (Persero) Utario Esna Putra kepada CNBC Indonesia Rabu, (22/1/2020) di Kemhan.
(hoi/hoi) Next Article Mengintip Kecanggihan Kapal Selam Buatan Pertama RI
Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Wahyu Sakti Trenggono menegaskan masih tetap akan memantau kerja sama tersebut. Saat ini memang Indonesia baru punya 5 kapal selam, masih diperlukan beberapa unit tambahan di masa depan.
Hasil pantauannya akan dijadikan dasar apakah Indonesia tetap akan melanjutkan kerjasama tersebut atau tidak. "Kan udah jadi tiga (kapal selam). Sedang kita evaluasi, disesuaikan dengan kebutuhan," kata Trenggono di Pameran Rapat Pimpinan (Rapim) Kemhan TNI-Polri yang berlangsung di Kemhan Rabu (22/1/2020).
 Foto: Kapal Selam Alugoro. (IG: @kementerianbumn) |
Dalam kerjasama tersebut, Indonesia diwakili oleh PT PAL Indonesia (Persero), sedangkan Korea Selatan dengan Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd (DSME) Korea Selatan.
Pengembangan kapal selam ini mendapat dukungan tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1,5 triliun yang dialokasikan pada APBN TA 2015 kepada PT PAL Indonesia (Persero).
Pembangunan kapal selam KRI 405 Alugoro dimulai pada 6 April 2015, dimulai groundbreaking pembangunan infrastruktur kapal selam di PT PAL Indonesia (Persero). Pada 11 April 2019 berhasil diselesaikan di galangan kapal milik PT PAL.
Di sisi lain, PT PAL mengaku sudah siap jika nantinya kerjasama dilanjutkan ataupun tidak. Adanya Transfer of Technology (ToT) antara Indonesia dan Korea Selatan dinilai sudah menjadi bekal.
"Kita sudah punya fasilitas kapal selam. Jika ditunjuk (pengadaan kapal selam) lagi kita siap," kata Plt. Kadep Humas PT PAL Indonesia (Persero) Utario Esna Putra kepada CNBC Indonesia Rabu, (22/1/2020) di Kemhan.
(hoi/hoi) Next Article Mengintip Kecanggihan Kapal Selam Buatan Pertama RI
Most Popular