Inikah Maksud Jokowi & BG Beri Kode '2024' ke Sandi Uno?

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
19 January 2020 20:21
Simak penjelasan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.
Foto: Sandiaga Salahuddin Uno saat berada di Kerinci, Jambi, beberapa waktu lalu (Dok Tim Media Sandiaga Uno)
Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi memiliki analisis khusus perihal kode '2024' yang dilayangkan Presiden Joko Widodo dan Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal Polisi Budi Gunawan kepada Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Sandiaga Salahuddin Uno.

Menurut Burhanuddin, Sandi, sapaan akrab Sandiaga Salahuddin Uno, merupakan salah satu kandidat kuat calon presiden. Nama-nama lain adalah Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Menteri Pertahanan Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo.

"Di antara lima nama ini, Sandi dinilai figur muda yang lebih bisa diajak kerja sama oleh Jokowi dalam melanjutkan agenda pembangunan Jokowi. Dalam politik Jawa, statement Jokowi tentang Sandi dan Pilpres 2024 sarat majas politik pasemon Jawa yang mengindikasikan bahwa Sandi lebih dilirik Jokowi ketimbang Anies, AHY, atau Gatot, misalnya," ujar Burhanuddin seperti dikutip detik.com, Minggu (19/1/2020).



"Saat yang sama, majas politik Jokowi tersebut juga mengirim pesan bahwa calon kuat 2024 bukan hanya Anies yang selama ini terkesan menguasai spotlight sendirian. Spotlight akan segera mengarah ke Sandi. Masalahnya, Sandi tidak punya jabatan publik saat ini. Ini menyulitkan Sandi untuk merawat momentum pasca 'dukungan' Jokowi dan BG terhadap dirinya untuk maju di 2024," lanjutnya.

Lebih lanjut, Burhanuddin mengatakan ada beberapa indikasi kuat Sandi masuk dalam radar Jokowi untuk dipromosikan sebagai capres di 2024.

"Pertama, dalam sambutan acara HIPMI tersebut, Jokowi menyebut hanya satu nama dari kalangan HIPMI yang dia hapal, yakni Sandiaga. Kedua, Jokowi menyebut capres yang akan menggantikan dirinya itu yang baru saja berdiri ketika namanya disebut, dan itu menunjuk pada Sandi," kata Burhanuddin.

"Ketiga, bukan suatu kebetulan pernyataan Jokowi lalu diikuti statement Kepala BIN yang dekat dengan Jokowi dan Mega bahwa Sandi bisa menjadi capres 2024," lanjutnya.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Sandi Soal Jokowi Benci Produk Asing: Strategis & Provokatif!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular