Seorang pekerja sedang memanaskan daun pisang yang akan menjadi bungkus utama kue keranjang di lokasi pembuatan kue keranjang milik Nyonya Lauw di Tangerang, Banten, Minggu (19/1/2020). Jelang Imlek, biasanya di toko, supermarket atau mal, kita dapat menemukan aneka kue keranjang dengan mudah. Dalam bahasa Mandarin, kue keranjang disebut Nian Gao artinya tahun yang lebih tinggi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Daun pisang yang sudah dipanaskan kemudian dibersihkan dengan kain yang akan diletakkan di dalam cetakan kue keranjang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Para pekerja, terutama kaum perempuan, sedang membuat cetakan daun pisang kue keranjang. Nantinya adonan kue keranjang akan diletakkan di atas daun pisang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Salah satu daerah yang banyak memproduksi kue keranjang adalah Tangerang. Di sini, ada satu pengrajin kue keranjang yang sangat terkenal yaitu Nyonya Lauw (Lauw Kim Wie). Pabriknya berada di Gang SPG Nomor 55, RT 001/RW 002, Karang Sari, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Banten. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Selain di supermarket, toko-toko buah, restoran, dan toko oleh-oleh di wilayah Cisarua, Puncak, ada juga pelanggan yang membeli kue Nyonya Lauw untuk dijual online. Untuk membuat dodol dan kue keranjang, dalam sebulan mereka menghabiskan 10 ton tepung beras ketan. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Sebenarnya, Nyonya Lauw tidak hanya membuat kue keranjang. Sehari-hari, mereka memproduksi dodol aneka rasa. Ada durian, wijen, cempedak, dan lain-lain. Namun, setahun sekali, setiap Imlek mereka akan memproduksi kue keranjang. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Usaha dodol, kue keranjang dan kue bulan Nyonya Lauw kini berada di tangan generasi ketiga. Winawati atau yang akrab disapa Ci Iin merupakan motor utama di balik usaha tersebut. Dia meneruskan usaha dari pihak keluarga suaminya yang bernama Suliatman alias Lauw Kim Tay. (CNBC Indoensia/Tri Susilo)
Usaha dodol Nyonya Lauw pertama kali dirintis oleh sang kakek, yaitu Lauw Sun Lim pada tahun 1950. Berbekal ilmu dari daerah asalnya Cikoneng, pada awalnya sang kakek hanya membuat dodol dalam jumlah sedikit. (CNBC Indoensia/Tri Susilo)
Dodol, kue keranjang, dan kue-kue lainnya produksi Winawati mayoritas dipasarkan di Jabodetabek. (CNBC Indoensia/Tri Susilo)
Proses pembuatan dodol memakan waktu yang lama. Pengadukan dodol tidak boleh berhenti hingga tiga jam lamanya. Setelah itu pengecekan diliat dari kematangan (warna) dodol tersebut. (CNBC Indoensia/Tri Susilo)