Mahfud Ngomong Lagi Soal Asabri, Kali Ini Modal Turun Rp 17 T
Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
17 January 2020 15:06
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah kemarin pihak PT Asabri (Persero) lewat Direktur Utamanya, Sonny Widjaja, membantah dugaan korupsi di tubuh BUMN asuransi ini, hari ini Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Mahfud Md, kembali bicara.
Kali ini Mahfud mengatakan, modal Asabri dalam satu tahun turun sekitar Rp 17 triliun. Namun tidak dijelaskan penurunan modal ini terjadi kapan.
"Saya nggak bilang enggak ada (korupsi), saya bilang, modalnya Asabri itu dalam 1 tahun turun Rp 17,6 triliun atau Rp 17,4 triliun. Nah prajurit, tentara, TNI dan Polisi jangan khawatir, karena uangnya enggak habis. Ini likuiditasnya masih menjamin mereka dibayar sesuai dengan waktu," ujar Mahfud di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Mahfud mengatakan, saat ini pihak kepolisian sedang menyelidiki apakah ada masalah di Asabri atau tidak.
"Tapi yang turun ini sekarang sedang diselidiki oleh polisi. Saya tidak bilang tidak ada korupsi, itu sudah bukan urusan Menkopolhukam, karena Menkopolhukam itu bukan penegak hukum, tapi percayalah bahwa itu sedang didalami kemungkinan itu," jelas Mahfud.
Lantas bagaimana Mahfud menanggapi bantahan dari Dirut Asabri kemarin?
"Oh itu urusan Asabri, sama lah kalau orang (mencuri) ndak ngaku, sama kamu juga (kalau) mencuri, (terus dibilang) oh kamu mencuri, pasti bilang tidak kan. Jadi entar dulu biar diperiksa oleh hukum," kata Mahfud.
Dirut Asabri, Sonny Widjaja, membantah pemberitaan telah terjadi dugaan korupsi di perusahaan yang dipimpinnya. Tidak main-main, Asabri akan menempuh jalur hukum bila ada berita soal Asabri yang tendensius dan negatif.
"Saya ingin klarifikasi terhadap pemberitaan media. Kepada seluruh peserta Asabri, TNI, Polri dan ASN Kementerian Pertahanan Polri, saya tegaskan saya menjamin bahwa uang kalian yg dikelola di Asabri aman. Tidak hilang dan tidak dikorupsi," ujar Sonny.
Dia mengimbau agar tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan berita-berita Asabri yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Saya tegaskan berita-berita tersebut berita tidak benar," ujar Letnan Jenderal TNI (Purn.) ini.
"Kepada pihak yang ingin bicara gunakan fakta dan data terverifikasi. Hentikan pembicaraan yang tendesius negatif. Jika ini terus berlangsung, dengan menyesal saya menempuh jalur hukum," ujarnya.
(wed/wed) Next Article BUMN akan Diskusi dengan Mahfud MD & Prabowo Soal Asabri
Kali ini Mahfud mengatakan, modal Asabri dalam satu tahun turun sekitar Rp 17 triliun. Namun tidak dijelaskan penurunan modal ini terjadi kapan.
"Saya nggak bilang enggak ada (korupsi), saya bilang, modalnya Asabri itu dalam 1 tahun turun Rp 17,6 triliun atau Rp 17,4 triliun. Nah prajurit, tentara, TNI dan Polisi jangan khawatir, karena uangnya enggak habis. Ini likuiditasnya masih menjamin mereka dibayar sesuai dengan waktu," ujar Mahfud di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
"Tapi yang turun ini sekarang sedang diselidiki oleh polisi. Saya tidak bilang tidak ada korupsi, itu sudah bukan urusan Menkopolhukam, karena Menkopolhukam itu bukan penegak hukum, tapi percayalah bahwa itu sedang didalami kemungkinan itu," jelas Mahfud.
Lantas bagaimana Mahfud menanggapi bantahan dari Dirut Asabri kemarin?
"Oh itu urusan Asabri, sama lah kalau orang (mencuri) ndak ngaku, sama kamu juga (kalau) mencuri, (terus dibilang) oh kamu mencuri, pasti bilang tidak kan. Jadi entar dulu biar diperiksa oleh hukum," kata Mahfud.
Dirut Asabri, Sonny Widjaja, membantah pemberitaan telah terjadi dugaan korupsi di perusahaan yang dipimpinnya. Tidak main-main, Asabri akan menempuh jalur hukum bila ada berita soal Asabri yang tendensius dan negatif.
"Saya ingin klarifikasi terhadap pemberitaan media. Kepada seluruh peserta Asabri, TNI, Polri dan ASN Kementerian Pertahanan Polri, saya tegaskan saya menjamin bahwa uang kalian yg dikelola di Asabri aman. Tidak hilang dan tidak dikorupsi," ujar Sonny.
Dia mengimbau agar tidak terpengaruh dan terprovokasi dengan berita-berita Asabri yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. "Saya tegaskan berita-berita tersebut berita tidak benar," ujar Letnan Jenderal TNI (Purn.) ini.
"Kepada pihak yang ingin bicara gunakan fakta dan data terverifikasi. Hentikan pembicaraan yang tendesius negatif. Jika ini terus berlangsung, dengan menyesal saya menempuh jalur hukum," ujarnya.
(wed/wed) Next Article BUMN akan Diskusi dengan Mahfud MD & Prabowo Soal Asabri
Most Popular