
Eksklusif
Soal Jiwasraya, Sri Mulyani Soroti Pengawasan & Moral Hazard!
Pangeran Punce & Lidya Julita S, CNBC Indonesia
13 January 2020 10:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Sektor keuangan Indonesia tengah dirundung banyak permasalahan. Dari kasus Jiwasraya, AJB Bumiputera, hingga belum selesainya problem di Bank Muamalat. Nah belakangan sampai lagi soal isu korupsi di Asabri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita kepada CNBC Indonesia dalam wawancara eksklusifnya soal kasus-kasus yang menerpa jasa keuangan.
"Kalau kita lihat fenomena dari sektor keuangan di Indonesia semenjak sebelum Reformasi sampai sekarang titik lemah dari sektor keuangan di Indonesia adalah tata kelola. Itu selalu tata kelola korporasi di mana perusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang basisnya kepercayaan masyarakat, antara dia membeli asuransi entah dia menaruh uang di bank tersebut atau jasa keuangan yang lain," kata Sri Mulyani saat ditemui di Kantornya, Senin (13/1/2020).
"Dia mengharapkan dan tentu dalam hal ini tata kelola dari perusahaan itu harusnya bisa menjaga titipan uang tadi dikelola dengan baik, risikonya dijaga dan bisa dikembangkan secara reasonable sesuai dengan perkembangan ekonomi."
Menurut Mantan Managing Director dan COO World Bank ini, penyakit terjadinya banyak skandal adalah benar-benar tata kelola. Ia bercerita juga saat krisis yang pernah terjadi di Indonesia karena penggerogotan dari dalam.
"Oleh karena itu kalau kita lihat berarti penyakit pertama adalah tata kelola di korporasi Apakah itu terusannya kebetulan swasta murni atau seperti Bumiputera itu muncul merupakan pemiliknya adalah polisi order atau dia BUMN sama saja, selalu persoalannya yang pertama yang menjadi ancaman dari perusahaan Itu adalah manajemennya sendiri, tata kelola yang lemah di dalam perusahaan itu sendiri selalu, kalau kita lihat dulu terjadi krisis perbankan di 1978 Itu karena digerogoti dari dalam sendiri," papar Sri Mulyani.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita kepada CNBC Indonesia dalam wawancara eksklusifnya soal kasus-kasus yang menerpa jasa keuangan.
"Kalau kita lihat fenomena dari sektor keuangan di Indonesia semenjak sebelum Reformasi sampai sekarang titik lemah dari sektor keuangan di Indonesia adalah tata kelola. Itu selalu tata kelola korporasi di mana perusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang basisnya kepercayaan masyarakat, antara dia membeli asuransi entah dia menaruh uang di bank tersebut atau jasa keuangan yang lain," kata Sri Mulyani saat ditemui di Kantornya, Senin (13/1/2020).
![]() |
Menurut Mantan Managing Director dan COO World Bank ini, penyakit terjadinya banyak skandal adalah benar-benar tata kelola. Ia bercerita juga saat krisis yang pernah terjadi di Indonesia karena penggerogotan dari dalam.
"Oleh karena itu kalau kita lihat berarti penyakit pertama adalah tata kelola di korporasi Apakah itu terusannya kebetulan swasta murni atau seperti Bumiputera itu muncul merupakan pemiliknya adalah polisi order atau dia BUMN sama saja, selalu persoalannya yang pertama yang menjadi ancaman dari perusahaan Itu adalah manajemennya sendiri, tata kelola yang lemah di dalam perusahaan itu sendiri selalu, kalau kita lihat dulu terjadi krisis perbankan di 1978 Itu karena digerogoti dari dalam sendiri," papar Sri Mulyani.
Next Page
Moral Hazard dan Pengawasan Memble
Pages
Most Popular