
Menperin Mimpi RI Bisa Ekspor Tempe
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
09 January 2020 20:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang ingin ekspor tempe. Hal ini bisa dimulai dari revitalisasi IKM tempe-tahu.
Agus menyampaikannya di sela acara bantuan perajin tahu-tempe di Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, menjadi korban dampak banjir besar awal Januari lalu. Mereka sempat berhenti beroperasi selama tiga hari dan mesin produksi rusak diterjang banjir.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang didampingi Dirjen Industri Kecil Menengah Gati Wibawaningsih dan ditemani anggota DPR RI Komisi VI Mukhtarudin, menyambangi perajin tahu-tempe terdampak pada Kamis, (9/1/2020).
Pada pertemuan itu, Agus menyerahkan perangkat pompa air, genset, dan lainnya secara simbolis kepada salah satu perajin tahu-tempe bernama Handoko agar aktivitas IKM di sana dapat berjalan normal setelah banjir.
Bantuan ini masih permulaan, sebab Kementerian Perindustrian akan mengganti penuh mesin produksi IKM yang rusak akibat banjir. Tak hanya di Jabodetabek, kegiatan penggantian juga akan diberikan kepada IKM daerah lain yang terdampak bencana banjir.
Dalam kunjungannya, Agus menyaksikan lokasi produksi tahu yang menempati lahan luas. Namun, kondisinya cukup memprihatinkan. Agus meminta Dinas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Jakarta Barat untuk membantu revitalisasi tempat tersebut.
"Fasilitas ini saya nggak berani mengatakan kurang layak, tapi ini harus direvitalisasi, rehabilitasi sehingga memenuhi standar higienis," kata Agus saat berbincang dengan perajin tahu setempat, Handoko dan perajin lain yang hadir di lokasi.
Mendapat kunjungan menteri, Handoko menyampaikan permintaan para perajin ke Agus untuk membantu pembangunan rumah tahu-tempe.
Menurut Handoko, lahan untuk bangunan sudah disiapkan. Rencananya, rumah tahu-tempe akan dijadikan sebagai tempat pelatihan dan pemasaran produk warga. Agus mengatakan akan merumuskannya. Pihaknya akan mencari sumber pendanaan, sembari meminta Pemda turut membantu program ini.
"Kami akan merumuskan program yang tadi kami sampaikan, rumah tahu-tempe, revitalisasi agar sesuai standar higienis bisa tercapai. Kita juga upayakan ekspor," kata Agus.
"Syukur-syukur bisa menjadi daya tarik pariwisata karena turis mancanegara melihat ini menarik. Cuma kita akan membuat package-nya menarik," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jika Tuntutan Ini Tidak Dipenuhi, Tahu & Tempe Bakal Langka
Agus menyampaikannya di sela acara bantuan perajin tahu-tempe di Kelurahan Semanan, Kalideres, Jakarta Barat, menjadi korban dampak banjir besar awal Januari lalu. Mereka sempat berhenti beroperasi selama tiga hari dan mesin produksi rusak diterjang banjir.
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang didampingi Dirjen Industri Kecil Menengah Gati Wibawaningsih dan ditemani anggota DPR RI Komisi VI Mukhtarudin, menyambangi perajin tahu-tempe terdampak pada Kamis, (9/1/2020).
Bantuan ini masih permulaan, sebab Kementerian Perindustrian akan mengganti penuh mesin produksi IKM yang rusak akibat banjir. Tak hanya di Jabodetabek, kegiatan penggantian juga akan diberikan kepada IKM daerah lain yang terdampak bencana banjir.
Dalam kunjungannya, Agus menyaksikan lokasi produksi tahu yang menempati lahan luas. Namun, kondisinya cukup memprihatinkan. Agus meminta Dinas Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Jakarta Barat untuk membantu revitalisasi tempat tersebut.
"Fasilitas ini saya nggak berani mengatakan kurang layak, tapi ini harus direvitalisasi, rehabilitasi sehingga memenuhi standar higienis," kata Agus saat berbincang dengan perajin tahu setempat, Handoko dan perajin lain yang hadir di lokasi.
Mendapat kunjungan menteri, Handoko menyampaikan permintaan para perajin ke Agus untuk membantu pembangunan rumah tahu-tempe.
Menurut Handoko, lahan untuk bangunan sudah disiapkan. Rencananya, rumah tahu-tempe akan dijadikan sebagai tempat pelatihan dan pemasaran produk warga. Agus mengatakan akan merumuskannya. Pihaknya akan mencari sumber pendanaan, sembari meminta Pemda turut membantu program ini.
"Kami akan merumuskan program yang tadi kami sampaikan, rumah tahu-tempe, revitalisasi agar sesuai standar higienis bisa tercapai. Kita juga upayakan ekspor," kata Agus.
"Syukur-syukur bisa menjadi daya tarik pariwisata karena turis mancanegara melihat ini menarik. Cuma kita akan membuat package-nya menarik," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Jika Tuntutan Ini Tidak Dipenuhi, Tahu & Tempe Bakal Langka
Most Popular