
Kenapa Orang Tinggalkan Pesawat, Lalu Beralih ke Tol?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
09 January 2020 19:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Penumpang pesawat beralih ke tol mulai jadi tren setahun terakhir. Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Budi Setiyadi angkat bicara mengenai fenomena ini.
Menurut dia, tersambungnya Tol Trans Jawa dari ujung barat ke timur jadi faktor penting yang patut diperhatikan. Selain itu, di Sumatera juga beberapa ruas Tol Trans Sumatera mulai tersambung.
"Bahkan sekarang Sumatera sudah masif terhubung Lampung sampai Palembang dan akan lanjut lagi," ungkap Budi Setiyadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/1/20).
Tidak hanya berdampak pada pesawat, keberadaan tol juga memangkas jumlah penumpang bus. Masyarakat lebih cenderung pakai kendaraan pribadi.
"Ada indikasi bahwa dengan adanya infrastruktur jalan tol baru yang menghubungkan beberapa provinsi dan kota, yang sebelumnya masyarakat perjalanan antar kota, antar provinsi dengan kendaraan pribadi tidak menarik sekarang jadi menarik. Jadi ada perubahan pola," tandasnya.
Hal ini juga tidak lepas dari waktu tempuh yang berkurang drastis jika dibandingkan sebelum ada tol.
"Misal kalau dari Surabaya masyarakat kalau mau ke Semarang kan cukup dengan 2,5 jam. Begitu juga sebaliknya. Sehingga banyak yang perjalanan dengan kendaraan pribadi yang ini menggerus angkutan udara maupun dengan bus," urainya.
Penurunan penumpang bus bahkan amat ekstrem dibandingkan tahun sebelumnya, yakni mencapai 21%. Adapun data keseluruhan penurunan angkutan umum baik kereta, pesawat, kapal laut, maupun bus, mencapai 1,79%.
"Secara umum banyak masyarakat Nataru banyak pakai mobil mobil pribadi," tegasnya lagi.
(hoi/hoi) Next Article Siap-Siap! Masuk Tol Tanpa Buka Kaca Mobil Sebentar Lagi
Menurut dia, tersambungnya Tol Trans Jawa dari ujung barat ke timur jadi faktor penting yang patut diperhatikan. Selain itu, di Sumatera juga beberapa ruas Tol Trans Sumatera mulai tersambung.
"Bahkan sekarang Sumatera sudah masif terhubung Lampung sampai Palembang dan akan lanjut lagi," ungkap Budi Setiyadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (9/1/20).
Pilihan Redaksi |
Tidak hanya berdampak pada pesawat, keberadaan tol juga memangkas jumlah penumpang bus. Masyarakat lebih cenderung pakai kendaraan pribadi.
"Ada indikasi bahwa dengan adanya infrastruktur jalan tol baru yang menghubungkan beberapa provinsi dan kota, yang sebelumnya masyarakat perjalanan antar kota, antar provinsi dengan kendaraan pribadi tidak menarik sekarang jadi menarik. Jadi ada perubahan pola," tandasnya.
Hal ini juga tidak lepas dari waktu tempuh yang berkurang drastis jika dibandingkan sebelum ada tol.
"Misal kalau dari Surabaya masyarakat kalau mau ke Semarang kan cukup dengan 2,5 jam. Begitu juga sebaliknya. Sehingga banyak yang perjalanan dengan kendaraan pribadi yang ini menggerus angkutan udara maupun dengan bus," urainya.
Penurunan penumpang bus bahkan amat ekstrem dibandingkan tahun sebelumnya, yakni mencapai 21%. Adapun data keseluruhan penurunan angkutan umum baik kereta, pesawat, kapal laut, maupun bus, mencapai 1,79%.
"Secara umum banyak masyarakat Nataru banyak pakai mobil mobil pribadi," tegasnya lagi.
(hoi/hoi) Next Article Siap-Siap! Masuk Tol Tanpa Buka Kaca Mobil Sebentar Lagi
Most Popular