
Jokowi Curhat: Ekonomi dan Politik Dunia Serba tidak Pasti
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 January 2020 11:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka rapat kerja kepala perwakilan Republik Indonesia dengan Kementerian Luar Negeri di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (9/1/2020).
Di depan para duta besar Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia, Jokowi menegaskan bahwa situasi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian. Di bidang ekonomi, semuanya masih abu-abu.
"Ekonomi tidak pasti. Politiknya juga semakin tidak pasti. Konflik yang terjadi di negara juga sama, tidak semakin berkurang, tapi tidak juga semakin bertambah," kata Jokowi.
"Pertumbuhan ekonomi sulit diharapkan untuk tumbuh naik," lanjutnya.
Kepala negara lantas kembali menceritakan pertemuannya dengan Bank Dunia (World Bank) maupun Dana Moneter Internasional (IMF). Kedua lembaga donor itu mengingatkan kepala negara agar berhati-hati dalam mengelola perekonomian.
"Tetapi kita harus yakin di tengah situasi yang penuh tantangan tersebut. Negara kita, Indonesia mampu berlayar, tetap berdiri tegak dalam rangka terus memperjuangkan kepentingan nasional kita," ujar Jokowi.
Ia pun menegaskan bahwa duta besar Indonesia harus menjadi bagian penting dari upaya untuk mengatasi masalah ketidakpastian tersebut, agar bisa berdampak positif bagi perekonomian nasional.
"Bapak ibu semuanya adalah duta besar, sebagai duta perdamaian. Ini amanat konstitusi," tegas Jokowi.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article RI Daftar Resmi Sekutu Putin-Gabung BRICS? Ini Kata Jokowi
Di depan para duta besar Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia, Jokowi menegaskan bahwa situasi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian. Di bidang ekonomi, semuanya masih abu-abu.
"Ekonomi tidak pasti. Politiknya juga semakin tidak pasti. Konflik yang terjadi di negara juga sama, tidak semakin berkurang, tapi tidak juga semakin bertambah," kata Jokowi.
Kepala negara lantas kembali menceritakan pertemuannya dengan Bank Dunia (World Bank) maupun Dana Moneter Internasional (IMF). Kedua lembaga donor itu mengingatkan kepala negara agar berhati-hati dalam mengelola perekonomian.
"Tetapi kita harus yakin di tengah situasi yang penuh tantangan tersebut. Negara kita, Indonesia mampu berlayar, tetap berdiri tegak dalam rangka terus memperjuangkan kepentingan nasional kita," ujar Jokowi.
Ia pun menegaskan bahwa duta besar Indonesia harus menjadi bagian penting dari upaya untuk mengatasi masalah ketidakpastian tersebut, agar bisa berdampak positif bagi perekonomian nasional.
"Bapak ibu semuanya adalah duta besar, sebagai duta perdamaian. Ini amanat konstitusi," tegas Jokowi.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article RI Daftar Resmi Sekutu Putin-Gabung BRICS? Ini Kata Jokowi
Most Popular