
Kunjungi Natuna, Ini Sikap Tegas Jokowi Atas Klaim China
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
08 January 2020 11:41

Natuna, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertolak menuju Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (8/1/2020).
Di Natuna, Jokowi dan rombongan langsung menuju Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Kabupaten Natuna. Jokowi akan meninjau jajar kapal dan bertemu nelayan.
Kunjungan Jokowi ke Natuna dilakukan di tengah klaim China atas perairan di sekitar Kepulauan Nansha (Spratly Islands) yang tidak jauh dari Natuna. Klaim itu bahkan sudah ditegaskan kepada Kementerian Luar Negeri.
Staf Khusus Presiden Bidang Hukum Dini Shanti Purwono mengemukakan, bahwa sikap Jokowi sudah jelas. Indonesia akan terus mempertahankan apa yang menjadi haknya, dalam hal ini Natuna.
"Dari Presiden jelas. Kita akan mempertahankan apa yang menjadi hak Indonesia," tegas Dini melalui pesan singkat.
Masalah di perairan Natuna sendiri bermula saat kapal pencari ikan Negeri Tirai Bambu dilaporkan telah masuk ke Perairan Natuna dan melakukan pencurian ikan. Kapal tersebut, bahkan dikawal langsung oleh kapal Coast Guard China yang juga masuk ke Perairan Natuna. Pelanggaran terjadi pada Senin (30/12/19) di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Hal itu yang membuat Kementerian Luar Negeri RI melancarkan protes keras ke China dan memanggil dubes China untuk Indonesia. Nota protes pun sudah diberikan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pun telah buka suara terkait hal ini. Menurutnya, perairan di sekitar Kepulauan Nansha (Spratly Islands) masih menjadi milik China. Dubes China yang bermukim di Indonesia pun mengatakan hal serupa kepada Kementerian Luar Negeri RI.
Dini mengatakan, pemerintah akan tetap mengambil jalur diplomasi damai dengan China untuk menyelesaikan masalah tersebut, dengan tetap meningkatkan penjagaan di Natuna.
"Pemerintah akan usut tuntas isu ini melalui diplomasi damai, namun tetap meningkatkan penjagaan di perbatasan Natuna," kata Dini.
(miq/miq) Next Article Pasokan Listrik Ditambah, Ekonomi Natuna Semakin Menggeliat
Di Natuna, Jokowi dan rombongan langsung menuju Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Kabupaten Natuna. Jokowi akan meninjau jajar kapal dan bertemu nelayan.
Kunjungan Jokowi ke Natuna dilakukan di tengah klaim China atas perairan di sekitar Kepulauan Nansha (Spratly Islands) yang tidak jauh dari Natuna. Klaim itu bahkan sudah ditegaskan kepada Kementerian Luar Negeri.
"Dari Presiden jelas. Kita akan mempertahankan apa yang menjadi hak Indonesia," tegas Dini melalui pesan singkat.
Masalah di perairan Natuna sendiri bermula saat kapal pencari ikan Negeri Tirai Bambu dilaporkan telah masuk ke Perairan Natuna dan melakukan pencurian ikan. Kapal tersebut, bahkan dikawal langsung oleh kapal Coast Guard China yang juga masuk ke Perairan Natuna. Pelanggaran terjadi pada Senin (30/12/19) di perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Hal itu yang membuat Kementerian Luar Negeri RI melancarkan protes keras ke China dan memanggil dubes China untuk Indonesia. Nota protes pun sudah diberikan.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang pun telah buka suara terkait hal ini. Menurutnya, perairan di sekitar Kepulauan Nansha (Spratly Islands) masih menjadi milik China. Dubes China yang bermukim di Indonesia pun mengatakan hal serupa kepada Kementerian Luar Negeri RI.
Dini mengatakan, pemerintah akan tetap mengambil jalur diplomasi damai dengan China untuk menyelesaikan masalah tersebut, dengan tetap meningkatkan penjagaan di Natuna.
"Pemerintah akan usut tuntas isu ini melalui diplomasi damai, namun tetap meningkatkan penjagaan di perbatasan Natuna," kata Dini.
(miq/miq) Next Article Pasokan Listrik Ditambah, Ekonomi Natuna Semakin Menggeliat
Most Popular