Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyambangi Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/1/2020). Kunjungan itu untuk memantau dampak longsor di wilayah tersebut (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Kunjungan ini dilakukan secara mendadak. Pasalnya, agenda utama Jokowi sejatinya melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dalam kunjungan kali ini, Jokowi langsung mengunjungi Kantor Desa Harkat Jaya yang menjadi posko bantuan bagi warga setempat yang terdampak bencana banjir. Ia berinteraksi sekaligus memberikan paket bantuan kepada para korban. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Tampak Jokowi menyerahkan paket sembako kepada para warga terdampak bencana (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Desa di Kecamatan Sukajaya tersebut merupakan desa yang terdampak bencana banjir dan longsor.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Kecamatan Sukajaya sedianya dikunjungi Presiden beberapa hari lalu. Namun, kunjungan langsung tersebut saat itu urung terlaksana karena faktor cuaca yang tidak memungkinkan helikopter yang ditumpangi Presiden untuk mendarat.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Setelah memberikan sembako, Jokowi langsung menuju lokasi longsor yang menutup jalan Desa Harkat Jaya. Jalan utama desa itu pun tertutup lumpur.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Namun, saat Jokowi hendak lebih dekat melihat lokasi longsor, hujan turun deras. Kepala negara pun tidak mendekati lokasi longsor, dan meminta pelindung kepala. Anggota Paspampres pun terlihat buru-buru menyediakan pelindung bagi Jokowi. Akhirnya, kepala negara pun diberikan ponco berwarna hijau.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Mengenakan sepatu sneakers, eks Gubernur DKI Jakarta itu terus berjalan mendekat titik longsor dengan menggunakan jas hujan. Di lokasi longsor tersebut sudah terdapat ekskavator yang digunakan untuk membuka jalan.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Dalam kunjungan kali ini, Jokowi didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan dr Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Batubara, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)