Sejumlah kendaraan logistik dan bantuan melintas di salah satu ruas jalan yang menjadi akses Jalan Sukajaya, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (6/1/2020). Sebelumnya, akses jalan Sukajaya tertutup akibat longsor dan banjir bandang yang melanda kawasan itu. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Bencana longsor di sana terjadi akibat hujan deras tiada henti sejak Selasa (31/12/2019) hingga Rabu (1/1/2020). Salah satu wilayah terdampak adalah Desa Harkat Jaya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Tertutupnya jalan membuat logistik hanya sampai di titik awal pengungsian, yaitu di Balai Desa Harkat Jaya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Di salah satu jalan, terdapat alat berat yang digunakan untuk membuka jalan yang menutupi menuju desa terdampak bencana longsor dan banjir bandang di Desa Harkat Jaya. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sejumlah relawan dan warga juga rela berjalan kaki dan naik motor untuk mengantar bantuan ke desa yang terisolir seperti Desa Urug dan Desa Tiara Pandak. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Desa Sukajaya merupakan desa yang terisolasi lewat jalur darat akibat jalan tertutup longsor sejak Rabu (1/1/2020). Warga bisa keluar dari desa tapi harus bertaruh nyawa dengan cara menyeberangi sungai yang arusnya deras.(CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mencoba untuk meninjau korban longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dengan menggunakan Helikopter Super Puma TNI AU. Namun, helikopter batal mendarat di lokasi yang dituju karena cuaca buruk. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pada saat akan mendarat, cuaca berubah sangat ekstrem dan berkabut tebal sehingga mengakibatkan berkurangnya jarak pandang yang tidak memenuhi standar penerbangan VVIP dan ditambah kondisi sekitar yang merupakan daerah perbukitan. Akhirnya pilot helikopter yang membawa Presiden, Letkol Pnb Yosep Frits memutuskan untuk tidak mendarat. Kunjungan itu baru terlaksana hari ini. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)