Amerika Serikat (AS) menabuh genderang perang dengan Iran. Negeri Paman Sam itu menyerang sebuah kawasan di dalam Bandara Internasional Baghdad, Irak, dengan pesawat tak berawak, Jumat lalu. (AP Photo/Kevin Hagen).
Peristiwa ini berujung pada tewasnya pemimpin militer Iran, Qasem Soleimani. Aksi ini pun membuat ketegangan terutama AS dan Iran memuncak. (AP Photo/Kevin Hagen).
AS mengatakan serangan tersebut merupakan balasan pada Iran, yang membiarkan kelompok Hizbullah menyakiti warga AS di Irak. Bahkan Pentagon menegaskan serangan sesuai dengan instruksiĀ Presiden AS Donald Trump. (AP Photo/Kevin Hagen).
Meski demikian, publik AS banyak mengkritik langkah tersebut. Bahkan dari dalam negeri, Presiden AS Donald Trump "banjir" demo dari masyarakatnya. (Abel Uribe//Chicago Tribune via AP)
Demonstran berkumpul dan meneriakkan tuntutan. Diantaranya "No War In Iran (jangan ada perang di Iran). (Katie Fyfe/The Journal-Gazette via AP)
Menurut salah satu pendemo, perang adalah hal yang tak berguna. Kami tidak akan membiarkan negara kami menjadi pemimpin sebuah perang tak berguna lainnya," kata salah seorang pendemo. (AP Photo/Damian Dovarganes)
Bukan hanya di Washington saja, demonstrasi juga digelar di 70 kota lain di Amerika. Di kota New York, para demonstran berkumpul di Times Square. Mereka menuntut penarikan mundur 5.000 tentara AS dari Irak. (AP Photo/Kevin Hagen).
Selain itu, demonstran juga memprotes keputusan Trump mengirim sekitar 3.000 pasukan tambahan ke Timur Tengah (AP Photo/Damian Dovarganes)
"No Justice, No Peace, US out of the Middle East (Tak ada keadilan, tak ada perdamaian, AS keluar dari TImur Tengah)", teriak pendemo. (Ana Ramirez/Austin American-Statesman via AP)
Sebagian warga malah menilai perang adalah upaya pengalihan isu yang dilakukan Presiden AS Donald Trump. (AP Photo/Damian Dovarganes)
Sebelumnya Donald Trump terancam dimakzulkan oleh parlemen di negaranya sendiri. (Ana Ramirez/Austin American-Statesman via AP)