Banjir Merendam Jabodetabek, Harga Cabai Mengamuk

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
03 January 2020 16:55
Banjir Merendam Jabodetabek, Harga Cabai Mengamuk
Foto: Cabai Merah di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Setelah tahun baru yang diguyur hujan lebat dan diwarnai banjir di Jabodetabek, beberapa harga komoditas cenderung tetap. Namun berbeda dengan harga cabai yang semakin pedas.

Tahun baru memang jadi momen untuk liburan. Saat tahun baru konsumsi ikut terdongkrak sehingga biasanya diwarnai dengan kenaikan harga bahan pokok. Setelah tahun baru hingga hari ini, harga bahan pokok cenderung tetap di Jabodetabek, walau ada beberapa yang turun atau mengalami kenaikan kecil.

Hujan lebat yang mengguyur kawasan Jabodetabek pada malam tahun baru menyebabkan banjir di berbagai kawasan. Akibat banjir yang menggenangi DKI dan sekitarnya, jumlah korban meninggal mencapai puluhan jiwa, sementara jumlah pengungsi mencapai lebih dari ribuan orang.

Di beberapa lokasi hingga hari ini banjir belum juga surut. Momen tahun baru dan bencana banjir membuat harga cabai di DKI dan sekitarnya meroket. Di beberapa pasar tradisional di Jakarta, harga cabai rawit hijau naik 12,3% dan cabai rawit merah naik 13,08% sejak periode 30 Desember hingga hari ini.

Sementara harga cabai merah besar di DKI mengalami penurunan sebesar 6,7%. Pada periode yang sama, harga cabai merah keriting mengalami kenaikan hingga 5,09%. Selain cabai, harga beras kualitas medium I dan daging ayam ras segar di DKI mengalami kenaikan walau tak signifikan.

Selain cabai merah besar, harga telur ayam ras segar juga mengalami sedikit penurunan. Berikut adalah rincian harga bahan pokok di DKI pada periode 30 Desember 2019 - 3 Januari 2020 :



Tak hanya DKI Jakarta saja yang merasakan pedasnya cabai. Harga komoditas cabai di Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi juga mengalami kenaikan dobel digit pada periode 30 Desember 2019 - 3 Januari 2020. Di Bogor, harga cabai merah besar naik paling tinggi hingga 27,1%, diikuti dengan harga cabai merah keriting yang naik 21,8%. Harga cabai rawit hijau dan merah di Bekasi naik masing-masing 10,3% dan 13,1%.

Survei yang dilakukan PIHPS di beberapa pasar di Bogor menunjukkan harga bawang merah, bawang putih, daging ayam ras segar dan telur ayam mengalami penurunan. Sementara bahan pokok yang mengalami kenaikan sama seperti cabai adalah gula pasir lokal dan minyak goreng curah sedangkan harga bahan pokok lain tak berubah.

Berikut adalah rincian harga bahan pokok di beberapa pasar tradisional di Bogor menurut survei PIHPS periode 30 Desember 2019 – 3 Januari 2020 :



Di Depok, harga bawang merah ukuran sedang, daging ayam ras segar dan telur ayam ras segar justru mengalami penurunan. Namun harga cabai di beberapa pasar tradisional di Depok mengalami kenaikan. Harga cabai yang naik paling tinggi di beberapa pasar tradisional di Depok adalah cabai merah keriting yang naik hingga 28,6%.



Di Tangerang kenaikan harga cabai lebih fantastis lagi. Semua jenis cabai mengalami kenaikan hingga dobel digit dalam lima hari terakhir. Harga cabai yang naik paling tinggi di Tangerang adalah jenis cabai rawit merah yang naik hingga 35,2%. Kemudian disusul harga cabai merah keriting yang naik 31,2%.

Harga bahan pokok yang juga ikut naik seperti cabai adalah bawang merah ukuran sedang serta minyak goreng curah. Sementara harga telur ayam ras segar turun tipis. Sisanya tak berubah.



Beralih ke Bekasi, harga bahan pokok yang naik adalah cabai. Harga bahan pokok lainnya tetap tak berubah posisinya. Cabai merah keriting merupakan bahan pokok yang naik paling signifikan hingga 45,5%. Kenaikan tertinggi kedua dicatatkan oleh cabai rawit merah dan disusul oleh cabai merah besar yang masing-masing naik 32,3% dan 29,4%.





TIM RISET CNBC INDONESIA



(twg/twg) Next Article Harga Cabai Tembus Rp 100 Ribu/Kg, Pedagang Khawatir Pasokan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular