Cegah Hujan Lebat di Jabodetabek, BPPT Bakal Modifikasi Cuaca
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
02 January 2020 11:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) siap membantu menanggulangi banjir besar akibat cuaca ekstrem yang terjadi di Jabodetabek sejak Selasa (31/12/2019). Caranya adalah dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Menurut keterangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPPT akan menggunakan TMC untuk percepatan penurunan hujan.
"BPPT merencanakan akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung. Namun, jika arah angin ke timur akan di turunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, Kamis (2/1/2020).
Untuk membantu proses TMC tersebut BPPT bersama BNPB dan TNI akan mengerahkan dua jenis unit pesawat, yakni CN295 dan Casa.
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan bahwa prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan.
Hal itu disampaikan Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Kantor BNPB seperti dikutip dari siaran pers BMKG, Jakarta, Rabu (2/1/2020).
"Potensi hujan lebat 2-7 januari di Jabodetabek," kata Dwikorita.
Oleh karena itu masyarakat diharap waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang.
Lebih lanjut prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan. Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.
(dob/dob) Next Article Jakarta Lumpuh! Selamat Tahun Baru & Selamat Datang Banjir
Menurut keterangan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), BPPT akan menggunakan TMC untuk percepatan penurunan hujan.
"BPPT merencanakan akan menurunkan hujan ke Selat Sunda atau Lampung. Namun, jika arah angin ke timur akan di turunkan ke waduk-waduk seperti Jatiluhur dan Jatigede," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, Kamis (2/1/2020).
Sementara itu, Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan bahwa prakiraan potensi hujan lebat awal tahun di Jabodetabek masih akan berlangsung hingga tujuh hari ke depan.
Hal itu disampaikan Dwikorita dalam Rapat Koordinasi Banjir Jabodetabek di Kantor BNPB seperti dikutip dari siaran pers BMKG, Jakarta, Rabu (2/1/2020).
"Potensi hujan lebat 2-7 januari di Jabodetabek," kata Dwikorita.
Oleh karena itu masyarakat diharap waspada terhadap potensi banjir dan longsor serta angin kencang.
Lebih lanjut prakiraan cuaca yang terjadi di Jabodetabek rata-rata diawali pada pagi hari berawan, siang hingga malam hujan. Meskipun sudah diprediksi, cuaca dapat sewaktu-waktu berubah karena anomali cuaca.
(dob/dob) Next Article Jakarta Lumpuh! Selamat Tahun Baru & Selamat Datang Banjir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular