
Selain Mata-Mata Canggih, Drone Made RI Bisa Bawa Bom Lho
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
30 December 2019 14:08

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia sedang mengembangkan drone canggih yang bisa jadi alat pengintaian untuk kepentingan pertahanan. Konsorsium yang terdiri dari BPPT, Kemenhan, TNI AU, PT DI, PT Len, dan ITB sudah mampu membuat prototipe pesawat drone bertipe Medium Altitude Long Endurance (MALE) bernama 'Black Eangle' atau Elang Hitam.
Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandoe kepada CNBC Indonesia, mengatakan unit drone MALE yang hari ini (30/12) mulai roll out atau keluar hanggar PT DI di Bandung adalah prototipe pertama dari rencana empat prototipe hingga 2022.
"Sekarang prototipe pertama untuk development, lalu kedua pada 2020 untuk kepentingan sertifikasi, prototipe ketiga uji struktur pada 2021, dan prototipe keempat pada 2022 untuk kombatan," kata Wahyu, Senin (30/12).
Wahyu mengatakan pada prototipe kombatan, maka drone Male bisa membawa senjata antara lain rudal, bom dan lainnya yang dirancang maksimal berbobot 300 kg.
Ia bilang drone Male ini akan diproduksi oleh PT DI, pihak BPPT hanya menyiapkan proses sampai tahap siap produksi massal termasuk memastikan lolos uji sertifikasi.
"Nanti kalau sudah siap dijual diutamakan di Indonesia dulu, kalo jual ke luar juga siap," katanya.
Drone Male ini mampu terbang selama 24 jam dan mencapai ketinggian 30.000 kaki, drone ini membawa kamera dan radar. Pesawat ini untuk pengawasan perbatasan yang difungsikan untuk pertahanan dan keamanan wilayah.
"Mampu terbang 30 jam, tergantung pilot, yang kita desain 24 jam," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ngeri! RI Punya Drone 'Mata-Mata' Bernama Elang Hitam
Deputi Bidang Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Wahyu Widodo Pandoe kepada CNBC Indonesia, mengatakan unit drone MALE yang hari ini (30/12) mulai roll out atau keluar hanggar PT DI di Bandung adalah prototipe pertama dari rencana empat prototipe hingga 2022.
![]() |
Wahyu mengatakan pada prototipe kombatan, maka drone Male bisa membawa senjata antara lain rudal, bom dan lainnya yang dirancang maksimal berbobot 300 kg.
Ia bilang drone Male ini akan diproduksi oleh PT DI, pihak BPPT hanya menyiapkan proses sampai tahap siap produksi massal termasuk memastikan lolos uji sertifikasi.
"Nanti kalau sudah siap dijual diutamakan di Indonesia dulu, kalo jual ke luar juga siap," katanya.
Drone Male ini mampu terbang selama 24 jam dan mencapai ketinggian 30.000 kaki, drone ini membawa kamera dan radar. Pesawat ini untuk pengawasan perbatasan yang difungsikan untuk pertahanan dan keamanan wilayah.
"Mampu terbang 30 jam, tergantung pilot, yang kita desain 24 jam," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ngeri! RI Punya Drone 'Mata-Mata' Bernama Elang Hitam
Most Popular