Ribuan rakyat Hongkong turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi mendukung Muslim Uighur, Minggu (22/12/2019) di Hongkong. (AP Photo/Lee Jin-man)
Sebelumnya, PBB menyatakan setidaknya ada satu juta orang Uighur dan anggota etnis Muslim lainnya tertahan di “kamp” di Xinjiang sejak 2017. China mengatakan bahwa "kamp" tersebut merupakan pelatihan untuk menghentikan separatisme. Namun sebagian kelompok menuding "kamp" tersebut melanggar HAM. (AP Photo/Lee Jin-man)
Demonstran datang dari berbagai lapisan kalangan mulai dari pemuda hingga orang tua. Para pengunjuk rasa mengenakan pakaian hitam dan topeng untuk menyembunyikan identitas mereka. (AP Photo/Lee Jin-man)
Mereka mengibarkan bendera dan poster Uighur serta membawa sejumlah poster dan slogan yang menyuarakan dukungan bagi warga Xinjiang itu. (AP Photo/Lee Jin-man)
Poster berbunyi, "Berdiri Dengan Uighur", "Bebaskan Uighur, Bebaskan Hong Kong" dan "Otonomi Palsu di China Menghasilkan Genosida", dibawa para pendemo. (AP Photo/Lee Jin-man)
Aksi unjuk rasa yang awalnya damai berubah menjadi kekacauan dan bentrok dengan polisi. Polisi menyemprotkan gas air mata pada massa di distrik keuangan Hong Kong. Pengunjuk rasa membalas dengan melemparkan botol kaca dan batu ke arah mereka. (AP Photo/Lee Jin-man)