Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sejumlah evaluasi dari operasional Tol Jakarta-Cikampek (Japek) II Elevated atau Tol Layang Japek. Salah satu poin evaluasi adalah belum sempurnanya expansion joint atau sambungan muai antarbentang jembatan (16/12/19). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
"Kami tidak merekomendasikan kecepatan di atas 80 Km/Jam. Expantion joint, sambungannya belum begitu bagus, jadi kalau ada lompatan tinggi lebih berbahaya," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Senin (16/12/2019) (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Budi mengaku sudah berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait hal ini. Dalam waktu dekat, akan ada perbaikan yang dilakukan. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Dia bilang, orang di dalam kendaraan yang melintasi expansion joint tersebut masih bisa merasakan getaran. Tingkat getarannya hampir mirip seperti melintasi polisi tidur di jalan-jalan kampung. "Kalau kecepatan tinggi itu potensinya gini, kayak lompat sedikit. Itu yang bahaya," urai Budi. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Kendati demikian, jumlah expansion joint yang belum sempurna sudah berkurang drastis jika dibandingkan dengan kondisi beberapa waktu sebelumnya. Dia juga meyakinkan bahwa mobil yang memacu kecepatan di bawah 80 Km/Jam masih aman melintas. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)