Warga melintas di rumah terdampak abrasi di RT 04/RW 02, Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/12/2019). Akibat abrasi, puluhan rumah di kawasan tersebut rusak (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ketua RT setempat bernama Sanuri mengatakan bahwa abrasi yang terjadi di wilayah itu telah terjadi sejak 15 tahun lalu. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Hal tersebut membuat rumah warga rusak dan kampung itu mulai sepi ditinggal penghuni. "Dulu di sini (Desa Pantai Bahagia) paling ramai. Banyak nelayan dari mana-mana, motor juga bisa masuk. Tapi semua berubah setelah abrasi datang," kata Sanuri yang berusia 45 tahun. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Dulu, kata Sanuri, terdapat puluhan rumah di kampung itu. Namun, saat ini rumahnya dan sekitar 50 rumah lainnya hilang tersapu air saat terjadi abrasi. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Ia dan sejumlah warga pun pindah ke Kampung Baru di RT04/RW02. Sejak itu pula, menurut Sanuri, tidak ada penanganan berarti dari pemerintah daerah setempat. Padahal sampai saat ini masih ada warga yang bertahan di kampungnya meski sudah sepi penghuni. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Dari pantauan CNBC Indonesia, jumlah penduduk Dea Pantai Bahagia mencapai 200 KK. Mayoritas adalah nelayan. Akses untuk menuju ke lokasi juga sangat sulit, hanya bisa dilalui untuk sepeda motor saja. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Abrasi juga menyebabkan sekolah terendam. Apalagi saat musim hujan tiba. Kejadiaan tersebut mengganggu proses belajar mengajar di kampung tersebut. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)