Eks Menteri BUMN: Keputusan Erick Pecat Bos Garuda 100% Benar
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
08 December 2019 12:59
Jakarta, CNBC Indonesia -Â Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara periode 1998-1999 Tanri Abeng mengatakan keputusan Menteri BUMN Erick Thohir memecat Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk Ari Askhara sudah tepat. Ari dipecat karena terlibat dugaan kasus penyelundupan Harley Davidson via pesawat baru Garuda Airbus A330-900.
Menurut Tanri tidak ada toleransi untuk tindakan penyimpangan, apalagi dilakukan oleh sosok sekelas direktur utama. Tindakan semacam itu, lanjut Tanri, akan menjadi pembelajaran juga bagi BUMN-BUMN yang lain.
"Yang dilakukan Pak Erick Tohir 100% benar menurut saya," ujar Tanri dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Jumat (6/11/2019).
"Harus ada sistem yang membuat direksi, khususnya dirut, tidak punya kuasa absolut, tetapi dia harus selalu di bawah pengawasan dewan komisaris. Itu penting sekali. Tapi kalau dibiarkan dirut itu bisa berbuat apa saja," imbuhnya.

Semestinya, menurut Tanri, langkah-langkah yang akan diambil direksi harus berdasarkan persetujuan dewan komisaris. Karena kuasa yang berlebih bisa menjadikan dirut seenaknya.
Lain cerita jika dewan komisaris mengawasi. Orang yang akan diangkat adalah yang benar-benar kompeten dan tidak lagi menjadi anak buah dirut sendiri.
"Kalau semua jadi anak buahnya maka dengan leluasa eh lakukan ini lakukan ini. Jadi sistem kita bangun. Bukan pengawasan saja tapi kita bangun sistem. Dari sistem itu kita implementasi pengawasan itu," kata Tanri.
Terkait langkah Erick merombak direksi Garuda, Tanri menyebut hal itu perlu dilakukan dengan cermat. Sebab, tidak semua jajaran direksi bermasalah. Masalah di BUMN, menurut Tanri, adalah masalah manajemen yang berkorelasi dengan manusia.
"Yang penting jika ada masalah seperti itu jangan tunggu, langsung ambil tindakan," imbuhnya.
(miq/miq) Next Article Tanri Abeng Sebut Pentingnya Sistem Pengawasan BUMN
Menurut Tanri tidak ada toleransi untuk tindakan penyimpangan, apalagi dilakukan oleh sosok sekelas direktur utama. Tindakan semacam itu, lanjut Tanri, akan menjadi pembelajaran juga bagi BUMN-BUMN yang lain.
"Yang dilakukan Pak Erick Tohir 100% benar menurut saya," ujar Tanri dalam wawancara dengan CNBC Indonesia, Jumat (6/11/2019).

Semestinya, menurut Tanri, langkah-langkah yang akan diambil direksi harus berdasarkan persetujuan dewan komisaris. Karena kuasa yang berlebih bisa menjadikan dirut seenaknya.
Lain cerita jika dewan komisaris mengawasi. Orang yang akan diangkat adalah yang benar-benar kompeten dan tidak lagi menjadi anak buah dirut sendiri.
"Kalau semua jadi anak buahnya maka dengan leluasa eh lakukan ini lakukan ini. Jadi sistem kita bangun. Bukan pengawasan saja tapi kita bangun sistem. Dari sistem itu kita implementasi pengawasan itu," kata Tanri.
Terkait langkah Erick merombak direksi Garuda, Tanri menyebut hal itu perlu dilakukan dengan cermat. Sebab, tidak semua jajaran direksi bermasalah. Masalah di BUMN, menurut Tanri, adalah masalah manajemen yang berkorelasi dengan manusia.
"Yang penting jika ada masalah seperti itu jangan tunggu, langsung ambil tindakan," imbuhnya.
(miq/miq) Next Article Tanri Abeng Sebut Pentingnya Sistem Pengawasan BUMN
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular