Internasional

Duh! Perusahaan-perusahaan Otomotif Ini PHK Ribuan Karyawan

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
04 December 2019 14:26
Duh! Perusahaan-perusahaan Otomotif Ini PHK Ribuan Karyawan
Jakarta, CNBC IndonesiaGelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kini menyerang industri otomotif global. Sejumlah raksasa otomotif dunia bahkan mengumumkan akan merumahkan karyawannya dalam waktu dekat.


Sulitnya perekonomian, penjualan melemah, tergerusnya laba, dan tren beralih ke mobil listrik menjadi sebagian penyebab. Bahkan dalam dua hari terakhir, dua perusahaan otomotif besar yakni Daimler, induk merk Mercedes-Benz, dan Audi yang dimiliki oleh Volkswagen bakal memangkas 10.000 karyawan.

Berikut rangkuman CNBC Indonesia, terkait perusahaan otomotif yang melakukan PHK pada 2019 dan akhir 2018 lalu.

[Gambas:Video CNBC]



Daimler, induk merk Mercedes-Benz, memutuskan melakukan PHK sekitar 10.000 karyawan di seluruh dunia. Jumlah ini setara 3% dari total pekerja Daimler saat ini di berbagai negara.

Dalam artikelnya, Reuters mengungkapkan PHK dilakukan secara bertahap selama 3 tahun ke depan. "Industri otomotif saat ini dalam transformasi besar-besaran dalam sejarahnya," tulis Daimler.

Daimler melakukan hal ini karena mereka harus berinvestasi dalam kendaraan listrik dan di sisi lain karena ada penurunan penjualan.
Menurut pejabat Daimler, Wilfried Porth, perusahaan saat ini memiliki sekitar 304.680 pekerja.


Audi yang dimiliki oleh Volkswagen menyebut akan melakukan PHK terhadap 9.500 karyawan hingga 2025 mendatang. Jumlah itu sekitar 10% dari total tenaga kerjanya di seluruh dunia.

PHK yang dilakukan Audi diperkirakan bisa menghemat operasional perusahaan hingga 6 miliar euro atau US$6,6 miliar selama 10 tahun. Kendati begitu, produsen mobil premium tersebut berjanji bakal menyediakan 2.000 pekerjaan baru untuk sektor mobil listrik.


Ford Motor Co dikabarkan bakal mem-PHK pada 12.000 karyawan dan menutup sejumlah pabriknya. Penyebabnya adalah kerugian akibat melambatnya penjualan.

Sekitar 2.300 karyawan berasal dari AS. Selain memangkas pekerja, Ford juga memotong 10% gaji karyawan secara global.

Di Brasil misalnya dengan rekan barunya CAOA, Ford berencana melakukan efisiensi besar-besaran pada perusahaan. Bahkan akan ada 1.300 karyawan yang di PHK. Perusahaan hanya akan mempertahankan 800 karyawan.

"Tujuannya untuk membuat perusahaan meraih profit dan produktif," kata pendiri CAOA.


Nissan Motor Co akan memangkas 12.500 karyawannya. Pengumumamn disampaikan perusahaan pada Juli 2019 lalu.

Rencananya PHK akan berlangsung hingga Maret 2023. Perusahaan pembuat merk Rogue dan Datsun ini memiliki 138.000 karyawan pada Maret 2018.

Jatuhnya laba hingga 98,5% menjadi 1,6 miliar yen (US$ 14,80 juta) di Q1 2019 menjadi penyebab. Ini merupakan performa terburuk perusahaan sejak Maret 2009.


Pembuat mobil asal Swedia Volvo yang dimiliki Geely asal China memangkas ratusan ribu karyawan pada Mei 2010. Volvo memiliki 43.000 tenaga kerja.

"Sebagai perusahaan yang tengah tumbuh, Volvo ingin secara konstan meninjau biaya," kata perusahaan dalam sebuah pernyataan.


Pembuat mobil asal Detroit AS General Motor (GM) pertama kali mengumumkan PHK karyawan 2018 lalu. Ini lalu dilanjutkan dengan merumahkan 14.000 karyawan di 2019.

Lesunya permintaan mobil membuat laba perusahaan tergerus dan mengakibatkan PHK besar-besaran. Sekitar 8.100 posisi ahli (white collar) dirumahkan sementara 6.000 pekerja pabrik juga dipangkas.

Masalah di perusahaan ini juga terus bergulir. Di Oktober 2019, pemogokan karyawan terus terjadi di mana mereka menuntut pembaruan kontrak dan upah yang layak.
Next Page
Daimler
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular