
Ahok: Saya Bukan Dirut, Saya Hanya Awasi Internal
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
25 November 2019 10:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok datang ke Kantor Kementerian BUMN. Ia diminta datang untuk menerima SK atau Surat Keputusan (SK) sebagai Komisaris Utama Pertamina.
Ahok yang belum tahu kapan mulai bekerja ini meminta doa dan dukungan dari masyarakat. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun juga berharap masyarakat ikut pro aktif membantu melaporkan jika ada ketidakberesan di Pertamina.
"Saya harap dukungan doa masyarakat. Terus juga dukungan informasi dari masyarakat. [...] Jadi masyarakat melaporkan kepada kami," ujar Ahok di Kementerian BUMN, Senin (25/11/2019).
Menurutnya, semakin banyak yang melapor dan mengadu akan semakin terlihat jelas permasalahannya. Sehingga, Ahok mengatakan pengawasan juga lebih menyeluruh.
"Jadi kami lihat sistem istilahnya kayak itu loh jadi kan selalu ada nomor pengaduan kan semakin banyak ada nomor pengaduan, semakin banyak melapor kita akan menolong kami melakukan pengawasan lebih baik," terang Ahok.
Ahok mengatakan, segala bentuk kebijakan yang akan dilakukan Pertamina ada di tangan direksi. Tugas Ahok sendiri, lebih kepada membantu dan mengawasi kinerja direksi.
"Saya nggak tahu. Itu direksi, yang punya urusannya. Saya hanya membantu mengawasi. Membantu ya melaporkan ke Pak Erick [Menteri BUMN Erick Thohir]. Itu tugas saya," katanya ketika ditanya soal impor migas.
Ahok menambahkan, ia tidak memiliki wewenang untuk banyak bicara. Berbeda ketika ia menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Sama Dirut. Saya bukan Dirut. Saya tahu tapi bukan hak saya untuk bicara. Itu hak dirut," ungkapnya saat dikonfirmasi lagi soal impor minyak.
"Saya hanya awasi internal. Beda dengan Gubernur, dulu apa saja saya jawab ini hak wewenang ada di Dirut dan Pak Erick. Hanya duduk bantu awasi. Masyarakat bisa lihat perkembangan kayak apa di lapangan," kata Ahok yang mengenakan baju batik lengan panjang ini.
(dru/dru) Next Article Ahok Soal Mafia Migas: Maksudnya Apa Ya? Saya Bukan Godfather
Ahok yang belum tahu kapan mulai bekerja ini meminta doa dan dukungan dari masyarakat. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini pun juga berharap masyarakat ikut pro aktif membantu melaporkan jika ada ketidakberesan di Pertamina.
"Saya harap dukungan doa masyarakat. Terus juga dukungan informasi dari masyarakat. [...] Jadi masyarakat melaporkan kepada kami," ujar Ahok di Kementerian BUMN, Senin (25/11/2019).
![]() |
Ahok mengatakan, segala bentuk kebijakan yang akan dilakukan Pertamina ada di tangan direksi. Tugas Ahok sendiri, lebih kepada membantu dan mengawasi kinerja direksi.
"Saya nggak tahu. Itu direksi, yang punya urusannya. Saya hanya membantu mengawasi. Membantu ya melaporkan ke Pak Erick [Menteri BUMN Erick Thohir]. Itu tugas saya," katanya ketika ditanya soal impor migas.
Ahok menambahkan, ia tidak memiliki wewenang untuk banyak bicara. Berbeda ketika ia menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Sama Dirut. Saya bukan Dirut. Saya tahu tapi bukan hak saya untuk bicara. Itu hak dirut," ungkapnya saat dikonfirmasi lagi soal impor minyak.
"Saya hanya awasi internal. Beda dengan Gubernur, dulu apa saja saya jawab ini hak wewenang ada di Dirut dan Pak Erick. Hanya duduk bantu awasi. Masyarakat bisa lihat perkembangan kayak apa di lapangan," kata Ahok yang mengenakan baju batik lengan panjang ini.
(dru/dru) Next Article Ahok Soal Mafia Migas: Maksudnya Apa Ya? Saya Bukan Godfather
Most Popular