
(Lagi) Jokowi Mengeluh, Nggak Ada Investasi China Mampir RI
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
13 November 2019 10:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali mengeluhkan soal kalah saingnya Indonesia dengan Singapura, Thailand hingga Vietnam. Jokowi menyampaikan hal ini terkait dengan ekspor.
"Sekarang kita kalah ekspor dengan Singapura, Thailand, Filipina. Apakah kita mau kalah dengan Laos dan Kamboja?" kata Jokowi di Sentul, Rabu (13/11/2019).
Berdasarkan data yang Jokowi miliki, karena perang dagang China dan AS sebanyak 33 perusahaan memindahkan investasinya dari negara asal China. Sayangnya, tak ada yang mampir ke Indonesia.
"33 perusahaan besar akan pindah, dari Tiongkok, 23 perusahaan itu pindah ke Vietnam, coba padahal kita punya SDA yang banyak, 20 lainnya memilih Kamboja, Malaysia, Thailand, kok tidak ke kita, ini ada apa?" kata Jokowi.
"Ini harus tanda tanya, ini kita harus koreksi, problemnya adalah ruwetnya perizinan, termasuk di daerah, ini agenda besar kita ada di situ, itu yang kira-kira meruwetkan itu akan kita potong dan akan hapus," paparnya.
Menurut Jokowi, sampai detik ini terjadi defisit di transaksi berjalan. Bahkan tidak bisa diselesaikan hingga bertahun-tahun lamanya.
(dru) Next Article Geger Wacana (Lagi) Soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode
"Sekarang kita kalah ekspor dengan Singapura, Thailand, Filipina. Apakah kita mau kalah dengan Laos dan Kamboja?" kata Jokowi di Sentul, Rabu (13/11/2019).
Berdasarkan data yang Jokowi miliki, karena perang dagang China dan AS sebanyak 33 perusahaan memindahkan investasinya dari negara asal China. Sayangnya, tak ada yang mampir ke Indonesia.
![]() |
"33 perusahaan besar akan pindah, dari Tiongkok, 23 perusahaan itu pindah ke Vietnam, coba padahal kita punya SDA yang banyak, 20 lainnya memilih Kamboja, Malaysia, Thailand, kok tidak ke kita, ini ada apa?" kata Jokowi.
"Ini harus tanda tanya, ini kita harus koreksi, problemnya adalah ruwetnya perizinan, termasuk di daerah, ini agenda besar kita ada di situ, itu yang kira-kira meruwetkan itu akan kita potong dan akan hapus," paparnya.
Menurut Jokowi, sampai detik ini terjadi defisit di transaksi berjalan. Bahkan tidak bisa diselesaikan hingga bertahun-tahun lamanya.
(dru) Next Article Geger Wacana (Lagi) Soal Masa Jabatan Presiden 3 Periode
Most Popular