Badai yang disertai hujan lebat melanda Italia pada Selasa (12/11/2019). Wilayah Selatan dan Venesia merupakan daerah yang terkena dampak paling parah. Menurut layanan cuaca nasional, hujan deras itu mengakibatkan sejumlah sekolah ditutup, seperti di Taranto, Brindisi, dan Matera, serta kota-kota Sisilia Pozzallo dan Noto. (REUTERS/Manuel Silvestri)
Melalui pantauan BMKG setempat, curah hujan yang kuat terlihat di sepanjang pantai barat negara itu, dari Tuscany ke wilayah selatan Campania, termasuk timur laut Sardinia. Air pasang tertinggi yang tercatat di Venesia adalah pada tahun 1966, Ketika air mencapai 6 kaki (180 cm). Sementara kota ini berada di antara 3-4 kaki (90-120 cm). (REUTERS/Manuel Silvestri)
Di Venesia, St. Mark's Square tenggelam karena "acqua alta" yang sangat kuat atau air yang tinggi, yang diperkirakan melebihi 4,5 kaki (1,4 meter) akibat curah hujan yang tinggi pula. (REUTERS/Manuel Silvestri)
Anggota dewan Santo Markus, Pierpaolo Campostrini, mengatakan skala banjir pada Selasa (12/11) hanya terlihat lima kali dalam sejarah panjang basilika, tempat pembangunan dimulai pada 828 dan yang dibangun kembali setelah kebakaran pada 1063. (REUTERS/Manuel Silvestri)
Sejak 2003, sebuah proyek infrastruktur besar-besaran telah dilakukan untuk melindungi kota itu dari banjir. Tetapi proyek itu terganggu oleh pembengkakan biaya, skandal dan penundaan. (REUTERS/Manuel Silvestri)
Venesia diperkirakan akan tenggelam dalam waktu satu abad lagi. Terutama bila dampak pemanasan global tidak diperlambat dan sarana anti banjir tidak kunjung dipasang. (REUTERS/Manuel Silvestri)