Suasana di salah satu kampung di Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur (10/11/2019) (CNBC Indonesia/Tri Susilo).
Kampung itu terimpit salah satu apartemen baru. Kondisi itu membuat sebagian warga memilih menjual sebagian lahan tempat tinggal untuk pelebaran lahan apartemen. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Salah seorang warga, Indah, mengatakan awalnya banyak investor yang datang untuk membeli lahan di area kampung ini. "Awalnya kita ditawar per meternya itu Rp 8 juta, sebagian warga ada yang memberikannya" ujar Indah (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Berdasarkan informasi yang dihimpun, dari delapan RT, sekarang hanya tersisa dua RT, yaitu RT 04 dan 05, yang masih bertahan. Ini karena mereka meminta harga lahan yang lebih tinggi dibanding harga awal (CNBC Indonesia/Tri Susilo).
Mereka meminta harga lebih dari Rp 30 juta per meter. Nilai itu tidak mau dipenuhi investor. Ini karena sebagian warga tidak mempunyai surat-surat kepemilikan rumah itu sendiri (CNBC Indonesia/Tri Susilo).
Dari penelusuran CNBC Indonesia di lapangan, banyak warga yang masih bertahan di kampung cawang dengan kondisi apa adanya (CNBC Indonesia/Tri Susilo).
Kampung ini juga berdekatan dengan limbah pembuangan apartemen (CNBC Indonesia/Tri Susilo).
Ketua RW 01 Didi Junaidi mengatakan saat ini warga hanya menunggu investor yang datang. "Mau tidak mau Kampung Cawang juga pasti akan kita tinggalkan, tetapi dengan harga per meter Rp 30 juta," kata dia (CNBC Indonesia/ Tri Susilo).