
Gaduh Wali Kota Risma Mau Diinterpelasi Golkar, Ada Apa?
Redaksi, CNBC Indonesia
04 November 2019 14:50

Surabaya, CNBC Indonesia - Kunjungan kerja Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali ke Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (3/11/2019), masih menyisakan cerita. Ini setelah Anggota DPRD Kota Surabaya dari Fraksi Partai Golkar Agung Prasodjo hendak mengajukan hak interpelasi kepada Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Interpelasi itu berawal dari kunjungan Zainudin yang notabene merupakan politisi Partai Golkar untuk mengecek salah satu kandidat venue Piala Dunia U-20 2021 tersebut. Namun, saat akan ke dalam stadion, akses pintu masuk terkunci. Tidak hanya itu, tercium pula bau sampah yang menyengat. Selain itu, Menpora juga menyoroti akses jalan menuju stadion berkapasitas 55 ribu tempat duduk tersebut.
Detik.com menuliskan, Agung memprotes kegagalan menpora masuk ke GBT. Tidak hanya itu, tidak ada perwakilan dari Pemerintah Kota Surabaya, termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang mendampingi Menpora dan rombongan.
"Sikap Fraksi Golkar dalam hal ini, kita akan mengajukan interpelasi. Anda bayangkan, ini (menteri) sesuatu ada namanya Republik Indonesia. Mereka harus tahu itu. Ini bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk kepentingan bangsa Indonesia," kata Agung.
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya akan pasang badan membela Risma. Hal itu dinyatakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Syaifuddin Zuhri, Senin (4/11/2019).
"Tentu fraksi kami akan mem-backup habis Wali Kota yang kader PDI Perjuangan. Apalagi kami melihat tidak ada masalah konkret. Masak, interpelasi hanya karena pintu terkunci," ujarnya.
Ia melanjutkan, Humas Pemkot Surabaya dan pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga kemarin telah mengklarifikasi lewat rilis media, bahwa tidak ada informasi apa pun terkait sidak Menpora ke GBT.
Syaifuddin sangat yakin Menpora bisa memahami, kegiatan sidak ke GBT mungkin waktunya tidak tepat, yakni hari Minggu. Mungkin juga belum ada komunikasi dahulu dengan Pemkot Surabaya sehingga tidak didampingi.
Ia menyadari, Menpora adalah kader Partai Golkar. Wajar Fraksi Golkar menunjukkan pembelaannya. Tapi hak interpelasi juga sebaiknya tidak digunakan sembarangan.
Syaifuddin menambahkan interpelasi dilakukan semata mata kalau Wali Kota membuat kesalahan yang mendasar. Tetapi kalau hanya masalah kunci GBT, "Saya yakin hanya masalah miskoordinasi."
(miq/miq) Next Article Nah Lho, Jokowi Tagih Daerah 'Sulap' Sampah Jadi Listrik
Interpelasi itu berawal dari kunjungan Zainudin yang notabene merupakan politisi Partai Golkar untuk mengecek salah satu kandidat venue Piala Dunia U-20 2021 tersebut. Namun, saat akan ke dalam stadion, akses pintu masuk terkunci. Tidak hanya itu, tercium pula bau sampah yang menyengat. Selain itu, Menpora juga menyoroti akses jalan menuju stadion berkapasitas 55 ribu tempat duduk tersebut.
Detik.com menuliskan, Agung memprotes kegagalan menpora masuk ke GBT. Tidak hanya itu, tidak ada perwakilan dari Pemerintah Kota Surabaya, termasuk Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, yang mendampingi Menpora dan rombongan.
Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Surabaya akan pasang badan membela Risma. Hal itu dinyatakan Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Syaifuddin Zuhri, Senin (4/11/2019).
"Tentu fraksi kami akan mem-backup habis Wali Kota yang kader PDI Perjuangan. Apalagi kami melihat tidak ada masalah konkret. Masak, interpelasi hanya karena pintu terkunci," ujarnya.
Ia melanjutkan, Humas Pemkot Surabaya dan pejabat Dinas Pemuda dan Olahraga kemarin telah mengklarifikasi lewat rilis media, bahwa tidak ada informasi apa pun terkait sidak Menpora ke GBT.
Syaifuddin sangat yakin Menpora bisa memahami, kegiatan sidak ke GBT mungkin waktunya tidak tepat, yakni hari Minggu. Mungkin juga belum ada komunikasi dahulu dengan Pemkot Surabaya sehingga tidak didampingi.
Ia menyadari, Menpora adalah kader Partai Golkar. Wajar Fraksi Golkar menunjukkan pembelaannya. Tapi hak interpelasi juga sebaiknya tidak digunakan sembarangan.
Syaifuddin menambahkan interpelasi dilakukan semata mata kalau Wali Kota membuat kesalahan yang mendasar. Tetapi kalau hanya masalah kunci GBT, "Saya yakin hanya masalah miskoordinasi."
(miq/miq) Next Article Nah Lho, Jokowi Tagih Daerah 'Sulap' Sampah Jadi Listrik
Most Popular