Demo Hong Kong kembali terjadi akhir pekan kemarin. Kali ini, pendemo membuat rantai manusia di mal Cityplaza di distrik Tai Koo, Hong Kong Minggu (3/11/2019). Seperti sebelumnya, kekerasan antara pendemo dan polisi juga terjadi. Polisi bahkan masuk ke dalam mall untuk membubarkan para pengunjuk rasa. (REUTERS/Thomas Peter)
Polisi Hong Kong menyerbu pusat perbelanjaan itu dan menodongkan senjata ke arah sejumlah pendemo. Aksi protes di Hong Kong telah memasukki pekan ke-22. (REUTERS/Thomas Peter)
Aksi polisi yang masuk ke pusat perbelanjaan dikritisi banyak pihak. Karena mempertontonkan kekerasan di depan masyarakat umum dan anak-anak yang tengah mengunjungi pusat perbelanjaan. (REUTERS/Shannon Stapleton)
Selain ricuh dengan polisi, pendemo pro demokrasi Hong Kong juga mengalami serangan dari seorang pria tak dikenal. Saksi mata dari kejadian mengatakan seorang pria menyerang pengunjuk rasa dengan pisau. Aksi itu ia lakukan setelah terlibat dalam pertengkaran politik dengan orang-orang di mall tersebut, seraya meneriakkan slogan-slogan pro-Beijing. Rumah sakit setempat mengatakan empat pria dan satu wanita terluka, dua diantaranya dalam kondisi kritis. (REUTERS/Tyrone Siu)
Salah satu yang terluka adalah seorang anggota dewan lokal, Andrew Chiu Ka-yin. Ia dilaporkan awalnya berusaha mencegah penyerang. Namun sayangnya, ia malah diserang dengan cara digigit telinganya oleh pelaku.
Gelombang protes pro-demokrasi yang berlanjut ini juga terjadi beberapa hari setelah seorang aktivis terkenal, Joshua Wong, dilarang mencalonkan diri dalam pemilihan lokal. Akibat demonstrasi yang tak berhenti, ekonomi Hong Kong kini resesi. (REUTERS/Kim Kyung-Hoon)