2 Pekan Tutup, Sejumlah Bank di Lebanon Terancam Rush

Setelah protes mereda pada hari Rabu (30/10/19), Asosiasi Bank di Libanon mengatakan bank akan dibuka kembali seperti yang sebelumnya diumumkan pada hari Jumat, 1 November 2019 untuk menyediakan "kebutuhan mendesak dan mendasar" termasuk pembayaran gaji. (REUTERS/Omar Ibrahim)

Namun, analis dan bankir telah mengutip kekhawatiran luas tentang desakan oleh nasabah untuk menarik tabungan mereka atau mentransfernya ke luar negeri ketika bank dibuka kembali. (REUTERS/Mohamed Azakir)

Bank sentral telah berjanji untuk tidak memaksakan kontrol modal ketika bank dibuka kembali, langkah-langkah yang dapat mencegah masuknya mata uang dan investasi yang dibutuhkan Lebanon untuk menghadapi krisis ekonomi yang paling parah sejak perang saudara yang terjadi pada 1975 sampai 1990. (REUTERS/Mohamed Azakir)

Pada hari Jumat, transfer ke luar negeri akan dilakukan untuk "masalah kritis dan fundamental", salah satu sumber mengatakan, menambahkan bahwa mereka akan mempertimbangkan kembali situasi pada hari Senin (4/11/19) yang akan datang. (REUTERS/Ali Hashisho)

Tujuh sumber perbankan mengatakan pada hari Kamis (31/10/19) bahwa sementara Gubernur Bank Sentral Lebanon Riad Salameh berpegang teguh pada kebijakan itu, bank-bank komersial hanya akan mengizinkan transfer ke luar negeri dalam kasus-kasus seperti pembayaran kepada anak-anak, untuk perawatan kesehatan atau pembayaran pinjaman. (REUTERS/Goran Tomasevic)

Setelah berakhirnya serangkaian protes masyarakat Lebanon dengan pengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri, bank juga kemungkinan akan menawarkan insentif termasuk suku bunga yang lebih baik dan tanggal jatuh tempo yang berbeda dan mencoba untuk secara lisan membujuk orang untuk menyimpan uang mereka. (REUTERS/Goran Tomasevic)