
Dapat Anggaran Rp 9,7 T, Ini Fokus Kerja Arifin di ESDM
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
28 October 2019 16:14

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi Sumber Daya dan Mineral (ESDM) kini telah merubah strukturisasi organisasinya. Di bawah kepemimpinan Arifin Tasrif, Kementerian ESDM kini tidak mempunyai wakil menteri.
Kementerian ESDM merupakan salah satu dari 15 kementerian yang memiliki anggaran terbesar. Untuk 2020, Kementerian ESDM mendapatkan anggaran sebesar Rp 9,7 triliun.
Dalam Rencana Kerja Kementerian ESDM yang tertuang dalam Buku III UU APBN 2020, tentang Rencana Kerja Anggaran Kementerian (BA 012), tersusun secara rinci apa saja yang bakal dilakukan Kementerian ini.
Kementerian ESDM memiliki tugas pokok dalam perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pembinaan, pengendalian, dan pengawasan minyak, dan gas bumi, ketenagalistrikan, mineral, dan batubara, energi baru, energi terbarukan, konservasi energi, dan geologi.
"Pada 2020, Kementerian ESDM juga berencana untuk membangun Politeknik Energi dan Pertambangan di Bali dan Prabumulih," seperti dikutip Buku III UU APBN 2020, Senin (28/10/2019).
Adapun Anggaran Kementerian ESDM pada 2020 meningkat 9,37% dibandingkan dengan anggaran Kementerian ESDM tahun ini yang sebesar Rp 4,99 triliun.
Anggaran Kementerian ESDM 2020 yang sebesar Rp 9,7 triliun bersumber dari rupiah murni (91,7%), PNBP (3,4%), dan Badan Layanan Umum (4,9%). Dari total anggaran tersebut sebanyak 62,9% untuk belanja publik fisik.
Meningkatnya anggaran Kementerian ESDM antara lain untuk memenuhi:
- Pembangunan Fisik yang mencapai 62,87% atau Rp 6,08 triliun.
- Belanja aparatur dengan porsi 20,47% atau sebesar Rp 1,98 triliun.
- Belanja non fisik dengan porsi 16,66% atau Rp 1,61 triliun
Berdasarkan tugas pokoknya, Kementerian ESDM akan melanjutkan kegiatan prioritas.
Beberapa output prioritas yang akan dicapai oleh Kementerian ESDM TA 2020, antara lain:
1. Ekspolrasi dan pelayanan air bersih di daerah sulit air untuk diserahterimakan kepada Pemda Setempat, sebanyak 750 titik sumur
2. Sistem Mitigasi Bencana Geologi yang dikembangkan sebanyak 3 sistem.
3. Pemabangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga sebanyak 293.533 SR
4. Konversi BBM dan BBG untuk Nelayan dan Petani sebanyak 50.000 unit.
(gus) Next Article Rencana Penyesuaian Tarif Listrik Masih Perlu Verifikasi Data
Kementerian ESDM merupakan salah satu dari 15 kementerian yang memiliki anggaran terbesar. Untuk 2020, Kementerian ESDM mendapatkan anggaran sebesar Rp 9,7 triliun.
Dalam Rencana Kerja Kementerian ESDM yang tertuang dalam Buku III UU APBN 2020, tentang Rencana Kerja Anggaran Kementerian (BA 012), tersusun secara rinci apa saja yang bakal dilakukan Kementerian ini.
"Pada 2020, Kementerian ESDM juga berencana untuk membangun Politeknik Energi dan Pertambangan di Bali dan Prabumulih," seperti dikutip Buku III UU APBN 2020, Senin (28/10/2019).
Adapun Anggaran Kementerian ESDM pada 2020 meningkat 9,37% dibandingkan dengan anggaran Kementerian ESDM tahun ini yang sebesar Rp 4,99 triliun.
Anggaran Kementerian ESDM 2020 yang sebesar Rp 9,7 triliun bersumber dari rupiah murni (91,7%), PNBP (3,4%), dan Badan Layanan Umum (4,9%). Dari total anggaran tersebut sebanyak 62,9% untuk belanja publik fisik.
Meningkatnya anggaran Kementerian ESDM antara lain untuk memenuhi:
- Pembangunan Fisik yang mencapai 62,87% atau Rp 6,08 triliun.
- Belanja aparatur dengan porsi 20,47% atau sebesar Rp 1,98 triliun.
- Belanja non fisik dengan porsi 16,66% atau Rp 1,61 triliun
Berdasarkan tugas pokoknya, Kementerian ESDM akan melanjutkan kegiatan prioritas.
Beberapa output prioritas yang akan dicapai oleh Kementerian ESDM TA 2020, antara lain:
1. Ekspolrasi dan pelayanan air bersih di daerah sulit air untuk diserahterimakan kepada Pemda Setempat, sebanyak 750 titik sumur
2. Sistem Mitigasi Bencana Geologi yang dikembangkan sebanyak 3 sistem.
3. Pemabangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi untuk Rumah Tangga sebanyak 293.533 SR
4. Konversi BBM dan BBG untuk Nelayan dan Petani sebanyak 50.000 unit.
(gus) Next Article Rencana Penyesuaian Tarif Listrik Masih Perlu Verifikasi Data
Most Popular