
Begini Perjuangan PLN Terangi Desa di Kepri
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 October 2019 15:55

Batam, CNBC Indonesia - Wilayah-wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal adalah salah satu prioritas pembangunan di pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pembangunan tentu harus bermodalkan pasokan listrik.
Kepulauan Riau (Kepri) adalah provinsi yang banyak mencakup wilayah-wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Pulau Natuna, Pulau Anambas, dan lain-lain adalah wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga.
"Program Pak Jokowi adalah melistriki desa-desa yang termasuk 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). Kepri merupakan daerah terdepan, tertinggal juga banyak, dan terluar," kata Irwansyah, General Manajer PT PLN Riau-Kepulauan Riau, Kamis (24/10/2019).
Irwansyah mengungkapkan, saat ini rasio desa berlistrik di Kepri adalah 83,89%. Kemudian pada akhir Oktober diperkirakan mampu bertambah menjadi 89% dan Desember naik lagi menjadi 92%.
"Kita mau 100%. Namun ada 25 desa yang masih menunggu engine," ujarnya.
Untuk meningkatkan pelayanan dan memastikan seluruh desa teraliri listrik, PLN Riau-Kepri berencana 'menjahit' pulau-pulau denga kabel laut. Nantinya akan ada sistem bertegangan 20 KV.
"Kendala kita dalam program kabel laut ini adalah koordinasi dan perizinan, mungkin ini yang makan waktu lama. Setelah perizinan didapat mungkin butuh waktu satu tahun," kata Firmansyah.
Selain itu, terkadang kondisi geografis di pulau-pula tersebut cukup berat. Untungnya PLN mendapat dukungan dan bantuan dari masyarakat sekitar.
Irwansyah berkisah, tim PLN sudah disambut oleh masyarakat begitu mendarat di pantai Pulau Mepar. Kemudian masyarakat membantu pembangunan pembangkit yang terletak di atas bukit.
Kepulauan Riau (Kepri) adalah provinsi yang banyak mencakup wilayah-wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal. Pulau Natuna, Pulau Anambas, dan lain-lain adalah wilayah yang berbatasan dengan negara tetangga.
"Program Pak Jokowi adalah melistriki desa-desa yang termasuk 3T (Terluar, Terdepan, Tertinggal). Kepri merupakan daerah terdepan, tertinggal juga banyak, dan terluar," kata Irwansyah, General Manajer PT PLN Riau-Kepulauan Riau, Kamis (24/10/2019).
Irwansyah mengungkapkan, saat ini rasio desa berlistrik di Kepri adalah 83,89%. Kemudian pada akhir Oktober diperkirakan mampu bertambah menjadi 89% dan Desember naik lagi menjadi 92%.
"Kita mau 100%. Namun ada 25 desa yang masih menunggu engine," ujarnya.
"Kendala kita dalam program kabel laut ini adalah koordinasi dan perizinan, mungkin ini yang makan waktu lama. Setelah perizinan didapat mungkin butuh waktu satu tahun," kata Firmansyah.
Selain itu, terkadang kondisi geografis di pulau-pula tersebut cukup berat. Untungnya PLN mendapat dukungan dan bantuan dari masyarakat sekitar.
Irwansyah berkisah, tim PLN sudah disambut oleh masyarakat begitu mendarat di pantai Pulau Mepar. Kemudian masyarakat membantu pembangunan pembangkit yang terletak di atas bukit.
Next Page
Komitmen Bangun Pembangkit EBT di Kepri
Pages
Most Popular