AHY Gagal Jadi Menteri Jokowi, Demokrat Bakal Main Dua Kaki?

Redaksi, CNBC Indonesia
24 October 2019 11:28
AHY Gagal Jadi Menteri Jokowi, Demokrat Bakal Main Dua Kaki?
Foto: Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (Dokumentasi Sekretariat Kabinet)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono gagal menjadi menteri maupun pejabat setingkat menteri dalam Kabinet Indonesia Maju. Kepastian itu diperoleh setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan dan melantik anggota kabinet tersebut di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Kegagalan AHY menjadi bagian dalam Kabinet Indonesia Maju tak ayal menimbulkan pertanyaan. Bagaimana sikap Partai Demokrat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma'ruf?

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Budi Mulia Silvanus Alvin menilai Partai Demokrat ingin bermain dua kaki. Semua terkait dengan pemilihan umum lima tahun mendatang.

"Istilahnya di kiri bisa, di kanan bisa. Di depan masuk, di belakang pun juga masuk. Supaya nanti politik 2024 sudah mulai itu akan jadi momentum bagi Demokrat," kata Alvin kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/10/2019), seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (24/10/2019).

Sejauh ini, sejumlah petinggi Partai Demokrat menyatakan bakal mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf dalam menyejahterakan masyarakat. Sikap itu diambil walau tidak ada AHY maupun kader Partai Demokrat lain dalam Kabinet Indonesia Maju.

Kendati demikian, Alvin memandang AHY dan Partai Demokrat tidak akan seratus persen mendukung kabinet lantaran tidak mendapat jatah menteri. Namun di sisi lain Partai Demokrat tidak akan menjadi oposisi karena punya kepentingan di 2024.

Lebih lanjut, Alvin menilai Partai Demokrat masih memiliki peluang menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju. Caranya adalah dengan mengkritisi kebijakan pemerintah dengan solusi yang lebih baik.

"Dengan seperti itu, Jokowi bisa saja membuka peluang reshuffle," ujar Alvin.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan ada dua langkah yang mungkin diambil Partai Demokrat setelah tidak ada kadernya menjadi bagian dalam Kabinet Indonesia Maju.

Langkah pertama adalah mengambil posisi sebagai oposisi. Ia melihat Partai Demokrat punya potensi untuk menjadi lawan pemerintah seperti pada Pilpres 2019. AHY, kata Adi, bahkan punya potensi untuk jadi simbol oposisi.

"Memang agak susah kalau AHY jadi simbol oposisi, kecuali mengubah gaya menjadi oposan. Apa saja yang dilakukan pemerintah dikritik dengan lebih sering dan lebih agresif menyerang pemerintah, bisa ambil alih oposisi yang saat ini dikomandoi PKS (Partai Keadilan Sejahtera)," ujar Adi kepada CNNIndonesia.com, Rabu (23/10/2019), seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (24/10/2019).

Meski begitu, Ia lebih yakin Demokrat memilih jalan kedua, yakni bermain politik dua kaki. Sebab, mereka punya kepentingan untuk menyiapkan AHY untuk jadi calon presiden lima tahun mendatang.

"Tentu pilihan jalan tengah ini ada harapan kalau di kemudian hari reshuffle, Demokrat bisa masuk. Tentu ini membangun batu bata kekuatan politik 2024," kata Adi.

HALAMAN SELANJUTNYA >> Ucapan Selamat dari AHY (NEXT)


[Gambas:Video CNBC]

AHY merupakan salah satu sosok yang digadang-gadang akan memperkuat Kabinet Indonesia Maju. Mengapa demikian? Semua itu bermula saat sang ayah yang juga Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menemui Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (10/10/2019).

Dalam keterangan pers setelah pertemuan, Jokowi mengatakan banyak hal yang didiskusikan. Namun, kepala negara tidak menjawab secara tegas apakah AHY akan masuk ke dalam kabinet.

"Ya mungkin ada pertimbangan masih bisa berubah," ujar Jokowi.

Setelah pertemuan, kabar AHY masuk ke dalam kabinet menguat. Salah satu pihak yang mengonfirmasi hal itu adalah Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Ali Mochtar Ngabalin. Menurut dia, AHY berpotensi masuk ke dalam kabinet Jokowi-Ma'ruf. Ia pun berharap AHY dapat memperkuat kabinet mendatang.

Lantas posisi apa yang pas untuk AHY? Hasil polling Detik.com melalui program 'Bantu Jokowi Cari Menteri' mencatat AHY sebagai salah satu kandidat menteri pemuda dan olahraga. Ia meraih 21,1% suara dan berada di urutan kedua.

Posisi teratas ditempati mantan Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf yang baru dilantik sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir. Sementara urutan ketiga hingga keenam berturut-turut adalah legenda bulu tangkis Susy Susanti, politikus PDIP Maruarar Sirait, Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono, dan politikus PKB Abdul Kadir Karding.



Namun, selepas Jokowi-Ma'ruf dilantik di ruang rapat paripurna I, Gedung MPR RI/DPR RI/DPD RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019), kabar AHY menjadi menteri semakin menipis.

Puncaknya pada saat Jokowi melakukan wawancara kepada calon menteri sepanjang Senin (21/10/2019) hingga Selasa (22/10/2019). Tak tampak kehadiran AHY di Kompleks Istana Kepresidenan. Pun pada saat Jokowi mengumumkan para menteri dan pejabat setingkat menteri kemarin.

Selepas pelantikan digelar di Istana Negara, kemarin, AHY mengucapkan selamat kepada Jokowi-Ma'ruf dan jajaran Kabinet Indonesia Maju.

"Selamat mengemban amanah dan melanjutkan kerja besar 5 tahun mendatang. Saya doakan sukses dan benar-benar bisa membawa Indonesia semakin baik di masa depan," ujar AHY seperti tertuang di akun media sosialnya seperti dikutip kemarin.

"Mohon berkenan untuk senantiasa mendengarkan suara hati dan pikiran rakyat Indonesia. Rakyat yang ingin diri dan keluarganya semakin sejahtera dan bahagia; rakyat yang ingin negerinya semakin aman dan damai, hidup rukun dan saling menghargai sesama anak bangsa; rakyat yang ingin negaranya semakin maju dan dihormati dunia," lanjut mantan cagub DKI Jakarta tersebut.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Sssttt...!!! Demokrat Siapkan AHY Jadi Menteri Jokowi Lho...

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular