Menhub: Pesan Presiden Jokowi Simpel, Kerjanya Tak Gampang
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
23 October 2019 15:27
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi langsung menyampaikan arahan kepada jajarannya. Arahan tersebut melanjutkan pesan khusus dari Presiden Jokowi, kepada dirinya sebagai Menhub di Kabinet Indonesia Maju 2019-2014.
Budi Karya menyebut, pada dasarnya yang disampaikan Jokowi sangat jelas dan bisa dikatakan sederhana. Tetapi memang untuk mengerjakannya, menurutnya tidak sederhana.
"Apa yang diperintahkan pak presiden itu simpel, tapi mengerjakannya tak gampang. Dengan kehangatan ini semoga kita makin kompak," ujarnya di kantornya, Rabu (23/10/2019).
Dijelaskan bahwa yang menjadi mandat dalam tatap muka Budi Karya dengan Jokowi adalah terkait infrastruktur. Sebagai program prioritas, pembangunan infrastruktur masih dilanjutkan namun dengan sejumlah perbedaan.
"Yang membedakan itu adalah bahwa kalau selama ini katakanlah kita kurang fokus untuk membuat prioritas di mana saja yang harus dibangun, di-care. Sekarang kita harus ada prioritas," tandasnya.
Prioritas yang dimaksudkan terutama mengenai akses di 5 'Bali Baru'. Selain itu, konektivitas dari infrastruktur utama menuju kawasan-kawasan industri juga harus ditingkatkan.
"Dalam hal makro, isu yang kental adalah defisit neraca perdagangan. Apa yang harus kita lakukan kalau dihubungkan dengan yang kita bangun, apa yang harus delivered [berdampak pada perbaikan defisit neraca perdagangan]," urainya.
Karenanya, dia ingin APBN harus fokus pada hasil yang ingin dituju. Selain itu, selain mengandalkan APBN, kerja sama dengan pihak swasta juga bisa dikolaborasikan untuk membangun program prioritas
"Bahwa yang delivered itu kita menunjang ekonomi Indonesia lebih baik. Karenanya anggaran tidak berceceran ke mana-mana tapi pada tempat tempat yang fokus," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ngantor Lagi di Kantor Lama, Budi Karya Terharu
Budi Karya menyebut, pada dasarnya yang disampaikan Jokowi sangat jelas dan bisa dikatakan sederhana. Tetapi memang untuk mengerjakannya, menurutnya tidak sederhana.
"Apa yang diperintahkan pak presiden itu simpel, tapi mengerjakannya tak gampang. Dengan kehangatan ini semoga kita makin kompak," ujarnya di kantornya, Rabu (23/10/2019).
"Yang membedakan itu adalah bahwa kalau selama ini katakanlah kita kurang fokus untuk membuat prioritas di mana saja yang harus dibangun, di-care. Sekarang kita harus ada prioritas," tandasnya.
Prioritas yang dimaksudkan terutama mengenai akses di 5 'Bali Baru'. Selain itu, konektivitas dari infrastruktur utama menuju kawasan-kawasan industri juga harus ditingkatkan.
"Dalam hal makro, isu yang kental adalah defisit neraca perdagangan. Apa yang harus kita lakukan kalau dihubungkan dengan yang kita bangun, apa yang harus delivered [berdampak pada perbaikan defisit neraca perdagangan]," urainya.
Karenanya, dia ingin APBN harus fokus pada hasil yang ingin dituju. Selain itu, selain mengandalkan APBN, kerja sama dengan pihak swasta juga bisa dikolaborasikan untuk membangun program prioritas
"Bahwa yang delivered itu kita menunjang ekonomi Indonesia lebih baik. Karenanya anggaran tidak berceceran ke mana-mana tapi pada tempat tempat yang fokus," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ngantor Lagi di Kantor Lama, Budi Karya Terharu
Most Popular