Kabar Duka, Mantan Dubes RI di Italia August Parengkuan Wafat

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
17 October 2019 09:22
Mantan Duta Besar RI untuk Italia August Parengkuan meninggal dunia.
Foto: August Parengkuan (tengah)/Dok KBRI Roma/Detik

Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan Duta Besar RI untuk Italia August Parengkuan meninggal dunia pada Kamis pagi ini (16/10/2019). Mantan wartawan Kompas itu menjadi dubes pada masa Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan dilantik pada 3 September 2012.

"Telah berpulang ke rumah Bapa, ayah kami tercinta, Bp August Parengkuan pada hari ini Kamis, 17/10/19 Jam.5.50. Jenazah akan di semayamkan di rumah kami, Jl. Dukuh Patra III No.59, Kuningan, Jakarta," demikian informasi yang diperoleh CNBC Indonesia dari Grup Kementerian Luar Negeri, Kamis ini.

"Ada perubahan, jenazah Pak Agus Parengkuan akan disemayamkan di Rumah Duka RSPAD," tulis informasi tersebut.

Tokoh politik kelahiran Surabaya 1 Agustus 1943 itu meninggal dunia pada usia 76 tahun.


Mengacu profil August dari beberapa sumber, disebutkan sebelumnya August adalah wartawan Harian Kompas (1965-1981), lalu menjadi redaktur bidang politik, wakil redaktur pelaksana (1989-1990), redaktur pelaksana (1990-1992), wakil pemimpin redaksi Kompas (1992-1993), redaktur eksekutif merangkap wakil pemimpin redaksi Kompas (1993-2000).

Setelah itu August kemudian menjadi direktur komunikasi KKG (Kelompok Kompas Gramedia) pada 2000, presiden direktur TV7 (2001), dan wakil presiden senior KKG (2002) sebelum akhirnya ditunjuk SBY menjadi dubes.

August Parengkuan dilantik menjadi Dubes Berkuasa Penuh RI untuk Italia. August saat itu juga bertugas merangkap sebagai Dubes untuk Malta, Siprus, dan organisasi PBB yang berbasis di Roma (ibu kota Italia), antara lain Organisasi Pangan FAO.

Ishadi K, wartawan senior dan Komsaris Transmedia, mengatakan August menjadi wartawan kesembilan yang menempati posisi Duta Besar RI semenjak Indonesia merdeka.

B.M. Diah merupakan wartawan pertama yang dilantik menjadi Duta Besar RI untuk Cekoslowakia dan Hungaria tahun 1959. Setelah itu Adam Malik menjadi Dubes RI untuk Uni Soviet dan Polandia tahun 1962, dan bahkan menjadi Menteri Luar Negeri dan Wakil Presiden RI.

Ishadi juga mengenang bagaimana August membangun karier sebagai wartawan.

"August Parengkuan saya kenal sejak lama, waktu ia mulai sebagai wartawan 40 tahun lalu. Kala itu ia menjadi wartawan Istana, posisi yang ditempatinya selama lima tahun (1966-1971). Sebuah posisi yang diperebutkan oleh para wartawan karena selalu terbuka kesempatan berhubungan dekat dengan kepala negara dan mentri anggota Kabinet," kata Ishadi dikutip Detik.


"August Parengkuan dengan scooter Lambretanya mencari berita menghubungi nara sumber atau pulang balik ke kantornya untuk menyiapkan berita eksklusif yang didapatnya. Pergaulannya yang luas memudahkan ia memperoleh informasi."

Kepergian August ini terjadi setelah sebelumnya Aristides Katoppo juga berpulang ke Yang Maha Esa pada Minggu 29 September silam.

Ucapan bela sungkawa pun berdatangan, saah satunya pendiri Majalah Tempo Goenawan Mohammad (GM).


"August Parengkuan, sahabat, beristirahatlah dalam damai. Setelah Tides, anda menyusul," tulis Goenawan di twitternya @gm_gm.

Goenawan juga mengingat kembali sahabatnya yakni Subagio Sastrowardojo.

"Saya ingat sajak Subagio Sastrowardojo: Dan kematian makin akrab, seakan kawan berkelakar, yang mengajak tertawa, itu bahasa semesta yang dimengerti," tulis GM.

Selamat jalan Pak August, rest in peace.


(tas/tas) Next Article Dubes RI: Jenazah Ani Yudhoyono Dipulangkan ke RI Malam Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular