Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) melalui IEB Institute bersinergi dengan University Network for Indonesia Export Development (UNIED) yang diwakili oleh Lembaga Penelitian Pelatihan Ekonomika dan Bisnis (Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada) melakukan kajian mengenai sektor industri kelapa di Indonesia dan menyelenggarakan Indonesia Export Roundtable (IER), Senin (14/10/2019) (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Indonesia Export Roundtable kali ini turut dihadiri oleh perwakilan dari Ghana Export-Import Bank (GEXIM) sebagai bagian dari program sharing information dan capacity building berdasarkan permintaan dari mereka untuk mempelajari industri kelapa beserta produk turunannya di Indonesia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
GEXIM dan LPEI sama-sama tergabung dalam Global Network of Export-Import and Development Financial Institutions (G-NEXID). G-NEXID merupakan forum internasional yang bertujuan untuk meningkatkan kerjasama bilateral dan multilateral dalam mempromosikan perdagangan dan investasi pada negara South-South, seperti Afrika, Pasifik Selatan, dan Asia. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Indonesia merupakan negara penghasil kelapa terbesar di dunia. Nilai ekspor kelapa Indonesia memiliki tren yang positif. Sejak tahun 2016, angka ekspor kelapa Indonesia mencapai US$ 100 ribu dengan kuantitas ekspor yang mencapai lebih dari 200 ribu ton kelapa. Peringkat kedua setelah Indonesia diduduki oleh Vietnam dan Thailand. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari – Desember 2018 tumbuh mencapai US$ 180,06 miliar atau meningkat 6,65% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (Badan Pusat Statistik, 2019). Pertumbuhan ekspor ini diyakini akan terus meningkat seiring dengan diupayakannya diversifikasi produk ekspor dan penetrasi ke pasar ekspor non-tradisional. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)