
Prabowo Temui Jokowi, PAN Tegaskan Tetap di Luar Pemerintahan
Redaksi, CNBC Indonesia
13 October 2019 14:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Rangkaian pertemuan antara Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhono maupun Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Prabowo Subianto menghadirkan sejumlah spekulasi. Demokrat dan Gerindra disebut-sebut akan masuk ke dalam koalisi pendukung Jokowi-Ma'ruf.
Lalu, bagaimana dengan Partai Amanat Nasional (PAN)? Seperti diketahui, PAN bersama-sama dengan Demokrat dan Gerindra serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan pendukung pasangan Prabowo-Sandi dalam gelaran pemilihan presiden dan wakil presiden lalu.
"PAN sendiri sudah mengambil sikap yang jelas, yaitu berada di luar kabinet," kata Anggota Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibobo dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (13/10/2019), seperti dikutip CNBC Indonesia.
"PAN memilih mengambil peran tersebut agar demokrasi kita sehat dan dewasa. Agar masyarakat mempunyai menu kebijakan yang semakin berkualitas," lanjut dia.
Secara khusus, Drajad mengaku tidak menghiraukan pertemuan antara Prabowo dan Jokowi.
"Para pendukung Prabowo-Sandi juga mempunyai hak mengambil sikap, apakah sepakat dengan beliau berdua atau justru merasa kecewa," ujar Drajad.
Pada Jumat (11/10/2019), Jokowi menemui Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Jokowi membenarkan, pertemuan itu juga membahas kemungkinan Gerindra bergabung ke dalam koalisi pemerintah.
"Tapi ini belum final. Kami sudah bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra untuk masuk koalisi kita," ujarnya kepada wartawan.
Lalu, apakah ada nama kader Gerindra yang sudah diajukan sebagai menteri?
"Sudah saya sampaikan belum final kalau sudah final kami sampaikan," kata Jokowi.
Terpisah, Prabowo mengatakan, Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu bangsa dan negara. Oleh karena itu, apabila diperlukan, Gerindra siap membantu.
"Kami akan beri gagasan, pertumbuhan bisa tumbuh double digit. Kalau kita tidak masuk kabinet, kami akan tetap loyal. Check and balances," kata Prabowo.
(miq/miq) Next Article Ketum PAN Zulkifli Hasan: Kita Sukseskan Pak Jokowi!
Lalu, bagaimana dengan Partai Amanat Nasional (PAN)? Seperti diketahui, PAN bersama-sama dengan Demokrat dan Gerindra serta Partai Keadilan Sejahtera (PKS) merupakan pendukung pasangan Prabowo-Sandi dalam gelaran pemilihan presiden dan wakil presiden lalu.
"PAN sendiri sudah mengambil sikap yang jelas, yaitu berada di luar kabinet," kata Anggota Dewan Kehormatan PAN Drajad Wibobo dalam keterangan resmi yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (13/10/2019), seperti dikutip CNBC Indonesia.
Secara khusus, Drajad mengaku tidak menghiraukan pertemuan antara Prabowo dan Jokowi.
"Para pendukung Prabowo-Sandi juga mempunyai hak mengambil sikap, apakah sepakat dengan beliau berdua atau justru merasa kecewa," ujar Drajad.
Pada Jumat (11/10/2019), Jokowi menemui Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (11/10/2019). Jokowi membenarkan, pertemuan itu juga membahas kemungkinan Gerindra bergabung ke dalam koalisi pemerintah.
"Tapi ini belum final. Kami sudah bicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra untuk masuk koalisi kita," ujarnya kepada wartawan.
Lalu, apakah ada nama kader Gerindra yang sudah diajukan sebagai menteri?
"Sudah saya sampaikan belum final kalau sudah final kami sampaikan," kata Jokowi.
Terpisah, Prabowo mengatakan, Gerindra selalu mengutamakan kepentingan yang lebih besar, yaitu bangsa dan negara. Oleh karena itu, apabila diperlukan, Gerindra siap membantu.
"Kami akan beri gagasan, pertumbuhan bisa tumbuh double digit. Kalau kita tidak masuk kabinet, kami akan tetap loyal. Check and balances," kata Prabowo.
(miq/miq) Next Article Ketum PAN Zulkifli Hasan: Kita Sukseskan Pak Jokowi!
Most Popular