
Pernyataan Lengkap Jokowi & Prabowo Usai Hampir 1 Jam Bertemu
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
11 October 2019 18:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada siang hari ini menerima Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (11/10/2019).
Pertemuan digelar di ruang Jepara, Istana Merdeka dan bersifat tertutup. Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam itu, kedua tokoh bangsa ini membicarakan sejumlah persoalan Indonesia.
Mulai dari masalah perlambatan ekonomi dunia, rencana Jokowi memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan Timur, hingga kemungkinan Gerindra masuk ke dalam koalisi pemerintah setelah selama ini menjadi oposisi.
Meski begitu, Jokowi dan Prabowo yang sama-sama bertarung dalam ajang Pilpres 2019 ini sepakat untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Keduanya, bahkan merasa sudah cukup 'mesra' meskipun tak banyak pihak yang menyukai hal itu.
Berikut penjelasan lengkap Jokowi dan Prabowo usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Merdeka :
Jokowi
Baru saja saya ketemu dengan Bapak Prabowo Subianto.
Tadi kami bicara banyak hal, tapi terutama yang berkaitan dengan ekonomi, negara kita, karena kita tahu, semuanya, global economy baru menurun. Kita tentu saja perlu sebuah stabilitas keamanan dan politik dan memerlukan persiapan dalam rangka memayungi agar tidak terpengaruh oleh penurunan ekonomi global.
Tadi yang kedua juga berbicara masalah ibukota baru. Kami bercerita banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur, alasannya ini, ini, ini, kami sampaikan semuanya juga dengan Bapak Prabowo Subianto.
Dan yang ketiga juga yang berkaitan dengan masalah koalisi. Tapi untuk urusan satu ini belum final, tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita. Itu saya kira 3 hal yang tadi kami bicarakan.
Prabowo
Saya diundang, kemudian tadi sebagaimana Presiden Joko Widodo menyampaikan, kita membahas banyak masalah. Masalah ekonomi, masalah kondisi politik, keamanan, pertahanan negara. Kita bicara ibukota. Saya menyampaikan saya mendukung gagasan ibukota. Tentunya beliau juga mengatakan akan melalui kajian yang tepat, dan sudah dilaksanakan kajian, jadi kita akan mendukung gagasan itu.
Kemudian saya menyampaikan sekali lagi ke beliau apa yang saya sampaikan berkali-kali di media. Kami, Gerindra, selalu mengutamakan kepentingan yang besar, kepentingan bangsa dan negara. Kita bertarung secara politik, begitu selesai, kepentingan nasional yang utama. Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan, kami siap untuk membantu, itu pun sudah saya sampaikan di MRT waktu itu.
Kalau kami diperlukan, kami siap. Kami akan memberi gagasan yang optimis, kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit, kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat. Kami ingin membantu dan kami siap membantu kalau diperlukan. Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal di luar sebagai... apa istilahnya, check and balance, sebagai penyeimbang, kan kita di Indonesia enggak ada oposisi ya, Pak.
Tetap kita merah putih di atas segala hal, kita akan berperan. Saya kira demikian. Hubungan saya baik, bisa dikatakan mesra gitu Pak ya?
Jokowi
Sangat mesra.
Prabowo
Hahaha. Banyak yang enggak suka ya?
Jokowi
Sangat mesra. Hehehe.
Prabowo
Iya, jadi saya kira demikian. Kami habis ini, saya akan kedatangan rombongan MPR. Saya tanya, ada apa rombongan MPR mau ketemu saya? Katanya mau undang saya ke pelantikan presiden.
Hadir enggak Pak?
Ya kalau diundang ya hadir lah. Gimana sih, kalau diundang lurah juga ya harus hadir. Hahahaha.
Ya kita sebagai negara, kita harus bersatu. Sebagai bangsa, kita harus bersatu. Kalau ada kekurangan, ya kita selesaikan di dalam ruangan, begitu ya Pak ya?
Saya kira demikian.
Sudah ada nama yang diusulkan dari Gerindra untuk jadi menteri? Apa Gerindra akan bergabung dengan koalisi?
Jokowi
Tadi sudah saya sampaikan, kan masih belum final. Kalau nanti sudah final, baru nanti kita sampaikan berdua lagi ya.
(dru) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Pertemuan digelar di ruang Jepara, Istana Merdeka dan bersifat tertutup. Dalam pertemuan yang berlangsung selama kurang lebih 1 jam itu, kedua tokoh bangsa ini membicarakan sejumlah persoalan Indonesia.
Mulai dari masalah perlambatan ekonomi dunia, rencana Jokowi memindahkan Ibu Kota ke Kalimantan Timur, hingga kemungkinan Gerindra masuk ke dalam koalisi pemerintah setelah selama ini menjadi oposisi.
Berikut penjelasan lengkap Jokowi dan Prabowo usai melakukan pertemuan tertutup di Istana Merdeka :
Jokowi
Baru saja saya ketemu dengan Bapak Prabowo Subianto.
Tadi kami bicara banyak hal, tapi terutama yang berkaitan dengan ekonomi, negara kita, karena kita tahu, semuanya, global economy baru menurun. Kita tentu saja perlu sebuah stabilitas keamanan dan politik dan memerlukan persiapan dalam rangka memayungi agar tidak terpengaruh oleh penurunan ekonomi global.
Tadi yang kedua juga berbicara masalah ibukota baru. Kami bercerita banyak kenapa pindah ke Kalimantan Timur, alasannya ini, ini, ini, kami sampaikan semuanya juga dengan Bapak Prabowo Subianto.
Dan yang ketiga juga yang berkaitan dengan masalah koalisi. Tapi untuk urusan satu ini belum final, tapi kami tadi sudah berbicara banyak mengenai kemungkinan Partai Gerindra masuk ke koalisi kita. Itu saya kira 3 hal yang tadi kami bicarakan.
Prabowo
Saya diundang, kemudian tadi sebagaimana Presiden Joko Widodo menyampaikan, kita membahas banyak masalah. Masalah ekonomi, masalah kondisi politik, keamanan, pertahanan negara. Kita bicara ibukota. Saya menyampaikan saya mendukung gagasan ibukota. Tentunya beliau juga mengatakan akan melalui kajian yang tepat, dan sudah dilaksanakan kajian, jadi kita akan mendukung gagasan itu.
Kemudian saya menyampaikan sekali lagi ke beliau apa yang saya sampaikan berkali-kali di media. Kami, Gerindra, selalu mengutamakan kepentingan yang besar, kepentingan bangsa dan negara. Kita bertarung secara politik, begitu selesai, kepentingan nasional yang utama. Saya berpendapat, kita harus bersatu. Jadi saya sampaikan ke beliau, apabila kami diperlukan, kami siap untuk membantu, itu pun sudah saya sampaikan di MRT waktu itu.
Kalau kami diperlukan, kami siap. Kami akan memberi gagasan yang optimis, kami yakin Indonesia bisa tumbuh double digit, kami yakin Indonesia bisa bangkit cepat. Kami ingin membantu dan kami siap membantu kalau diperlukan. Kalau umpamanya kita tidak masuk kabinet, kami tetap akan loyal di luar sebagai... apa istilahnya, check and balance, sebagai penyeimbang, kan kita di Indonesia enggak ada oposisi ya, Pak.
Tetap kita merah putih di atas segala hal, kita akan berperan. Saya kira demikian. Hubungan saya baik, bisa dikatakan mesra gitu Pak ya?
Jokowi
Sangat mesra.
Prabowo
Hahaha. Banyak yang enggak suka ya?
Jokowi
Sangat mesra. Hehehe.
Prabowo
Iya, jadi saya kira demikian. Kami habis ini, saya akan kedatangan rombongan MPR. Saya tanya, ada apa rombongan MPR mau ketemu saya? Katanya mau undang saya ke pelantikan presiden.
Hadir enggak Pak?
Ya kalau diundang ya hadir lah. Gimana sih, kalau diundang lurah juga ya harus hadir. Hahahaha.
Ya kita sebagai negara, kita harus bersatu. Sebagai bangsa, kita harus bersatu. Kalau ada kekurangan, ya kita selesaikan di dalam ruangan, begitu ya Pak ya?
Saya kira demikian.
Sudah ada nama yang diusulkan dari Gerindra untuk jadi menteri? Apa Gerindra akan bergabung dengan koalisi?
Jokowi
Tadi sudah saya sampaikan, kan masih belum final. Kalau nanti sudah final, baru nanti kita sampaikan berdua lagi ya.
(dru) Next Article Prabowo: Ada yang Mau Pisahkan Saya dan Jokowi
Most Popular