Internasional

Bank-bank PHK Karyawan, Tanda Sedang Krisis?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
10 October 2019 07:06
Bank-bank PHK Karyawan, Tanda Sedang Krisis?
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemutusan hubungan kerja (PHK) di dunia perbankan tengah marak. Sepanjang 2019 ini setidaknya ada 13 bank besar yang mengumumkan akan memangkas lebih karyawannya.

Dari 13 bank tersebut 10 di antaranya merupakan bank dari Eropa. PHK Karyawan kebanyakan dilakukan di Eropa, lalu Amerika Utara, Timur Tengah dan Afrika serta sisanya di Asia Pasifik.


PHK berati bank itu lagi melakukan efisiensi. Efisiensi dilakukan untuk menekan biaya/cost dan menjaga profitabilitas.

Nah masalahnya memang kenapa harus kok sampai efisiensi? Apakah bank-bank besar dunia tengah menghadapi krisis?

BERLANJUT KE HAL 2 >>>

Berdasarkan kajian Tim Riset CNBC Indonesia perlambatan ekonomi dan juga meningkatnya risiko politik di Eropa menjadi penyebab. Ekonomi Eropa tumbuh melambat dari tahun 2017-2018, lebih lambat dari pertumbuhan ekonomi dunia.

Pada tahun 2017-2018 Ekonomi dunia tumbuh melambat sebesar 0,126 persentase poin. Sementara ekonomi Eropa tumbuh melambat lebih dalam sebesar 0,49 persentase poin.

Melambatnya pertumbuhan ekonomi diperparah dengan adanya risiko politik terutama yang dialami di negara-negara seperti Austria, Yunani, Itali , Inggris hingga Spanyol. Perkembangan terbaru kelanjutan keluarnya Inggris dari Uni Eropa juga semakin memperkeruh suasana dengan kemungkinan terjadinya No. deal Brexit atau tanpa kesepakatan.

Perlambatan pertumbuhan ekonomi global terutama terjadi di Eropa ini membuat Bank Sentral Eropa (ECB) menetapkan kebijakan moneter yang longgar dengan menurunkan suku bunga acuan. Menurut prediksi lembaga pemeringkat kredit global S&P, suku bunga acuan ECB tidak akan dinaikkan setidaknya hingga kuarter kedua 2021.

Bank-bank Eropa juga dihadapkan dengan kondisi dimana bunga kredit baru untuk semua jenis baru terus mengalami penurunan sejak 2011. Hal ini tentu berakibat pada penerimaan bank (interest income) menurun.

Belum lagi hingga Oktober tahun lalu, dari 50 bank terbesar di Eropa, hampir setenganya memiliki rasio biaya terhadap pendapatan (Cost to Income) yang lebih tinggi daripada rata-rata industri.

Bank-bank Eropa memang sedang mengalami masalah di penurunan pendapatan dan tingginya biaya yang menekan laba bank. Ketika laba bank tertekan tentu akan berpengaruh terhadap rasio lain yaitu rasio balik modal alias Retur non Equity (ROE). Hingga Oktober lalu, dari 50 bank kenamaan Eropa hampir separuhnya memiliki ROE yang lebih rendah dari rata-rata industri.

Bank sedang dalam tekanan untuk menghasilkan laba oleh investornya. Berbagai cara ditempuh seperti konsolidasi melalui merger. Namun konsolidasi aset melalui merger tidak semudah yang dibayangkan, ada biaya dan risiko yang tidak kecil disana. Akhirnya salah satu alternatif lain yang dipilih ya apalagi kalau bukan pemutusan hubungan kerja alias PHK.

BERLANJUT KE HAL 3 >>> Lalu bank mana saja yang mengumumkan rencana PHK karyawan. Berikut data yang dihimpun CNBC Indonesia.

1. Deutsche Bank = 18.000 pegawai
2. HSBC = 10.000 pegawai
3. Santander = 5.433 pegawai
4. Commerzbank = 4.300 pegawai
5. Mitsubishi UFJ Financial Group Inc = 4.300 pegawai
6. Barclays = 3.000 pegawai
7. Alfa-Bank JSC = 3.000 pegawai
8. KBC = 2.150 pegawai
9. SocGen = 2.130 pegawai
10. Caixabank = 2.023 pegawai
11. National Bank of Greece = 1.700 pegawai
12. Nomura Bank = 350 pegawai
13. Citigroup = 100 pegawai
(sef/sef) Next Article Tsunami PHK Ancam Karyawan 13 Bank Besar Ini, Apa Saja?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular