Dalam rangka monitoring dan pengawasan pembangunan Mini SPBU, Kepala BPH Migas M.Fanshurullah Asa melaksanakan kunjungan lapangan ke SPBU Mini Pertashop di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Sabtu (05/10/19). Pertashop di Kabupaten Garut beroperasi mulai bulan September 2018 berlokasi di Jalan Godog Karamat Kampung Caringin Kelurahan Lebak Jaya Kecamatan Karangpawitan. (Dok. BPH Migas)
Pertashop ini dikelola oleh Pondok Pesantren Darul Arqam dengan sarana dan fasilitas 1 dispenser, 1 nozzle dengan tangki timbun 3 KL. Jenis BBM yang dijual adalah Pertalite, dengan rata-rata penjualan per hari adalah 150 liter. (Dok. BPH Migas)
Sedangkan Pertashop di Kabupaten Tasikmalaya berlokasi di Desa Nangerang Kecamatan Cigalontang dikelola oleh BUMDES Nanjung Jaya. Pertashop ini mulai beroperasi Maret 2019 dengan sarana dan fasilitas berupa 1 dispenser, 1 nozzle, dan tangki Kapasitas 3 KL. Jenis BBM yang dijual adalah Pertalite, dengan rata-rata penjualan per hari adalah 50 liter. (Dok. BPH Migas)
Untuk mendirikan Pertashop diperlukan modal kurang lebih Rp100 juta hingga Rp300 juta diluar tanah. BBM yang dijual akan dipasok oleh PT. Pertamina (Persero) yaitu Pertalite dengan harga jual Rp8.750,-/liter. Harga jual tersebut sudah termasuk marjin/keuntungan sebesar Rp800,-/liter. (Dok. BPH Migas)
Hingga saat ini Pertashop telah beroperasi di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Untuk wilayah Jawa Barat telah beroperasi sebanyak 26 yang terdiri dari 21 Penyalur di Sukabumi, 1 di Garut, 2 di Tasikmalaya, dan 2 di Ciamis. Sedangkan untuk Jawa Tengah baru ada 1 yaitu di Kabupaten Pati dan untuk Jawa Timur telah beroperasi 3 yaitu di Sidoarjo, Tuban, dan Gresik. (Dok. BPH Migas)