
ADB Rilis Daftar Kota Termacet di Asia, Jakarta Nomor Berapa?
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
03 October 2019 06:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) merilis 2019 Update of the Asian Development Outlook edisi September 2019. Dalam laporan itu, terungkap kota yang paling macet di antara 45 negara anggota ADB.
Sekadar gambaran, studi itu mengukur ongkos kemacetan dengan memfokuskan pada waktu yang hilang oleh traveler dalam perjalanan mereka. Kemudian biaya operasional kendaraan dan juga tingkat polusi udara. Informasi tambahan juga dikumpulkan melalui data perjalanan yang diproyeksikan Google Maps.
Berikut adalah 20 kota (populasi penduduk lebih dari 5 juta orang) yang memiliki tingkat kemacetan terparah menurut laporan ADB:
1. Manila
2. Kuala Lumpur
3. Yangon
4. Dhaka
5. Bengaluru
6. Hanoi
7. Kolkata
8. Delhi
9. Pune
10. Ho Chi Minh
11. Jaipur
12. Bangkok
13. Hyderabad
14. Bandung
15. Mumbai
16. Chennai
17. Jakarta
18. Singapura
19. Karachi
20. Surabaya
Lantas, apa solusi dari ADB kepada setiap kota untuk menyelesaikan masalah kemacetan tersebut?
Salah satunya adalah menggenjot investasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi publik dan sistem transportasi multimoda. Walaupun jangka waktunya panjang, ADB menilai ada banyak manfaat dari kebijakan itu seperti teratasinya polusi udara.
(miq/miq) Next Article Bantu RI Pulih dari Covid, ADB Beri Pinjaman Rp 7,1 T
Sekadar gambaran, studi itu mengukur ongkos kemacetan dengan memfokuskan pada waktu yang hilang oleh traveler dalam perjalanan mereka. Kemudian biaya operasional kendaraan dan juga tingkat polusi udara. Informasi tambahan juga dikumpulkan melalui data perjalanan yang diproyeksikan Google Maps.
Berikut adalah 20 kota (populasi penduduk lebih dari 5 juta orang) yang memiliki tingkat kemacetan terparah menurut laporan ADB:
2. Kuala Lumpur
3. Yangon
4. Dhaka
5. Bengaluru
6. Hanoi
7. Kolkata
8. Delhi
9. Pune
10. Ho Chi Minh
11. Jaipur
12. Bangkok
13. Hyderabad
14. Bandung
15. Mumbai
16. Chennai
17. Jakarta
18. Singapura
19. Karachi
20. Surabaya
![]() |
Lantas, apa solusi dari ADB kepada setiap kota untuk menyelesaikan masalah kemacetan tersebut?
Salah satunya adalah menggenjot investasi dalam pembangunan infrastruktur transportasi publik dan sistem transportasi multimoda. Walaupun jangka waktunya panjang, ADB menilai ada banyak manfaat dari kebijakan itu seperti teratasinya polusi udara.
(miq/miq) Next Article Bantu RI Pulih dari Covid, ADB Beri Pinjaman Rp 7,1 T
Most Popular