Viral Isu Gempa Besar & Tsunami Maluku, BMKG: Hoax!

Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
27 September 2019 18:23
Selepas gempa bumi M 6,5 yang terjadi kemarin, beredar kabar di media sosial akan terjadi gempa bumi besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua.
Foto: Farih Maulana/detikcom
Jakarta, CNBC Indonesia - Selepas gempa bumi berkekuatan M 6,5 yang terjadi kemarin, beredar kabar di media sosial akan terjadi gempa bumi besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua dalam waktu dekat. Terkait hal itu, Badan Meteorolog Klimatologi dan Geofisika memberikan tanggapan.

Menurut Deputi Bidang Geofisika BMKG Muhamad Sadly, sampai dengan Jumat (27/9/2019) pukul 10.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap gempa bumi Kairatu, Ambon, dan Haruku berkekuatan M 6,5 yang terjadi kemarin menunjukkan telah terjadi 264 kali dengan magnitudo terbesar M 5,6 dan terkecil M 3.0. Secara statistik, frekuensi kejadian gempa cenderung semakin mengecil.

"Terkait dengan isu akan terjadi gempa besar dan tsunami di Ambon, Teluk Piru, dan Saparua adalah tidak benar atau berita bohong (hoax), karena hingga saat ini belum ada teknologi yang dapat memprediksi gempabumi dengan tepat, dan akurat kapan, di mana dan berapa kekuatannya," ujar Sadly.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat agar tidak terpancing isu atau berita bohong yang beredar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Sadly menyebut informasi gempa bumi dan tsunami hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website (https://www.bmkg.go.id atau inatews.bmkg.go.id), atau melalui Mobile Apps (iOS dan Android): WRS-BMKG (user: pemda, password: pemda-bmkg) atau InfoBMKG.

"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," kata Sadly.
Viral Isu Gempa Besar & Tsunami Maluku, BMKG: Hoax!Foto: Kerusakan ruang belajar Pondok Pesantren Anshor akibat usai gempa di Ambon (Sosial Media/Weul Artafella via REUTERS )


Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mencatat hingga Kamis (26/9), pukul 21.53 WIT, total korban meninggal akibat gempa bumi M 6,5 mencapai sebanyak 23 orang.

"Korban meninggal tertinggi diidentifikasi di Kabupaten Maluku Tengah, sebanyak 14 orang," ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo, dalam siaran pers, Jumat (27/9/2019).

Selain itu ditemukan di Kabupaten Maluku Tengah, korban meninggal juga terjadi di Kota Ambon, sebanyak enam orang, dan Kabupaten Seram Bagian Barat tiga orang.

"BPBD setempat juga melaporkan bahwa lebih dari 100 orang menderita luka-luka. Korban luka disebabkan reruntuhan bangunan pascagempa," ujar Agus.

Agus menambahkan kerusakan infrastruktur tidak hanya terjadi pada sektor perumahan tetapi juga fasilitas pendidikan, tempat peribadatan, perkantoran, dan fasilitas umum. Kerusakan rumah di wilayah terdampak mencapai 171 unit, dengan perincian 59 rusak berat, 45 rusak sedang dan 67 rusak ringan. Fasilitas pendidikan rusak sebanyak lima unit antara lain beberapa bangunan di Universitas Pattimura dan Kampus IAIN.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/dob) Next Article Gempa Bumi M 7,4 di Maluku Terasa hingga ke Darwin Australia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular