
Rugi, Anak Usaha Lion Air Tutup 7 Rute
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
27 September 2019 16:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Wings Air yang merupakan member dari Lion Air Group bakal menutup 7 rute penerbangan. Penutupan ini disebabkan rute-rute tersebut mengalami kerugian.
"Memang benar Wings Air akan menutup 7 rute yang mayoritas di wilayah Indonesia Timur," ungkap Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/9/2019) ketika dikonfirmasi.
Penutupan ini berlaku mulai 3 Oktober 2019 sampai pemberitahuan lebih lanjut atau batas waktu yang tidak ditentukan.
Berikut Daftar Rute yang ditutup:
1. Batam (BTH) - Tanjung Pinang (TNJ), Kepulauan Riau.
2. Palu (PLW) - Morowali (MOH), Sulawesi Tengah.
3. Palu (PLW) - Ampana (OJU), Sulawesi Tengah.
4. Kupang (KOE) - Rote (RTI), Nusa Tenggara Timur.
5. Manado (MDC) - Kao (KAZ), Maluku Utara.
6. Manado (MDC) - Naha (NAH), Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
7. Manado (MDC) - Melanguane (MNA), Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
"Dengan pertimbangan, dulu rute rute ini bersubsidi, dulu rute perintis, nah sekarang statusnya komersil sipil," urainya.
Dia mengatakan, penghentian operasional Wings Air pada rute tersebut terpaksa dilakukan. Penyebab kerugian paling utama adalah harga bahan bakar yang jauh di atas harga avtur yang dikenakan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang yaitu per liter Rp 7.970.
Dia menyebut, harga avtur di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Sulawesi Utara per liter Rp 10.080. Sedangkan di Bandar Udara Internasional Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur per liter Rp 9.970 per liter.
"Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah per liter Rp 10.080, Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabillillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau per liter Rp 9.540," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ini Kronologi Dugaan Bunuh Diri Pilot Wings Air
"Memang benar Wings Air akan menutup 7 rute yang mayoritas di wilayah Indonesia Timur," ungkap Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, kepada CNBC Indonesia, Jumat (27/9/2019) ketika dikonfirmasi.
Penutupan ini berlaku mulai 3 Oktober 2019 sampai pemberitahuan lebih lanjut atau batas waktu yang tidak ditentukan.
1. Batam (BTH) - Tanjung Pinang (TNJ), Kepulauan Riau.
2. Palu (PLW) - Morowali (MOH), Sulawesi Tengah.
3. Palu (PLW) - Ampana (OJU), Sulawesi Tengah.
4. Kupang (KOE) - Rote (RTI), Nusa Tenggara Timur.
5. Manado (MDC) - Kao (KAZ), Maluku Utara.
6. Manado (MDC) - Naha (NAH), Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
7. Manado (MDC) - Melanguane (MNA), Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara.
"Dengan pertimbangan, dulu rute rute ini bersubsidi, dulu rute perintis, nah sekarang statusnya komersil sipil," urainya.
Dia mengatakan, penghentian operasional Wings Air pada rute tersebut terpaksa dilakukan. Penyebab kerugian paling utama adalah harga bahan bakar yang jauh di atas harga avtur yang dikenakan di Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang yaitu per liter Rp 7.970.
Dia menyebut, harga avtur di Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi, Sulawesi Utara per liter Rp 10.080. Sedangkan di Bandar Udara Internasional Eltari, Kupang, Nusa Tenggara Timur per liter Rp 9.970 per liter.
"Bandar Udara Mutiara Sis Al-Jufri, Palu, Sulawesi Tengah per liter Rp 10.080, Bandar Udara Internasional Raja Haji Fisabillillah, Tanjung Pinang, Kepulauan Riau per liter Rp 9.540," katanya.
(hoi/hoi) Next Article Ini Kronologi Dugaan Bunuh Diri Pilot Wings Air
Most Popular