Pemimpin eksekutif Hong Kong Carrie Lam mengadakan pembicaraan pertamanya dengan warga di Hong Kong, Kamis (26/9/2019). Lam menghabiskan waktu selama dua jam dalam "sesi panas" yang terjadi sejak aksi protes menentang pemerintahannya berlangsung selama 16 pekan terakhir. (REUTERS/Tyrone Siu)
Dialog tersebut untuk meredam gejolak politik di tengah rangkaian demonstrasi besar-besaran selama tiga bulan belakangan. (REUTERS/Jorge Silva)
Meski Carrie optimistis, sejumlah warga meragukan dialog ini dapat membawa perubahan besar di tengah masyarakat yang sudah terlanjut kecewa dengan pemerintah. (REUTERS/Athit Perawongmetha)
"Mereka tidak mendengarkan ketika 200 ribu warga berdemonstrasi di jalan. Mengapa mereka harus mendengarkan 150 orang?" ucap seorang warga, Poon Yau-lok. (REUTERS/Jorge Silva)
Ratusan ribu warga memang terus turun ke jalan sejak tiga bulan lalu. Awalnya, para demonstran menuntut pemerintah mencabut rancangan undang-undang ekstradisi yang memungkinkan tersangka satu kasus di Hong Kong diadili di wilayah lain, termasuk China. (REUTERS/Tyrone Siu)
Para demonstran tak terima karena menganggap sistem peradilan di China kerap kali bias, terutama jika berkaitan dengan Hong Kong sebagai wilayah otonom yang masih dianggap bagian dari daerah kedaulatan Beijing. (REUTERS/Jorge Silva)