
Penjualan Mobil Baru Lesu, Rental Mobil Malah Moncer
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
25 September 2019 19:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Penjualan mobil tahun ini diproyeksikan stagnan di kisaran 1.000.000-1.050.000 unit. Ini sudah terlihat dari penjualan mobil baru pada Agustus 2019.
Pada Agustus, penjualan mobil turun jadi 90.403 unit dari periode yang sama tahun sebelumnya 102.197 unit atau turun 11,5%. Penjualan mobil periode periode Januari-Agustus 2019 tercatat 660.286 unit, atau turun dari periode yang sama 2018, sebesar 763.444 unit, atau turun 13,5%.
Lesunya penjualan mobil dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pertumbuhan ekonomi yang landai, kebijakan yang belum jelas seperti mobil listrik dan isentifnya, hingga biodiesel.
"Jadi ini membuat orang ragu-ragu beli mobil. Tapi perekonomian juga lagi slow down," kata Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Prodjo Sunarjanto kepada CNBC Indonesia, Rabu (25/09/2019).
Namun hal ini justru memberikan keuntungan bagi bisnis rental mobil seperti Assa Rent. Apalagi biasanya, jika pendapatan tidak stabil konsumen akan menahan diri beli mobil. Apalagi sekarang banyak alternatif seperti taksi ataupun rental.
Bahkan hingga Juni 2019 bisnis Assa Rent naik 22%, dan Prodjo menilai hingga Agustus bisa naik lebih dari angka tersebut.
"Masih akan naik, Apalagi nanti awal tahun, ketika budget-budget baru. Menurut saya pertumbuhannya bisa 20-25%. Kalaupun otomotif lesu tapi orang mulai mikir bagaimana tidak punya aset tapi bisa pakai (mobil)," kata Prodjo.
Rental terutama menjadi alternatif untuk korporasi. Jika ekonomi sedang sulit, menurutnya mereka akan efisiensi aset based-nya supaya bisa dimanfaatkan pada bisnis utamanya.
"Inilah yang membuat rental bisnis assa growing," ujar Prodjo.
(hoi/hoi) Next Article Penjualan LCGC Agustus Mendem, Terburuk Kedua di 2019
Pada Agustus, penjualan mobil turun jadi 90.403 unit dari periode yang sama tahun sebelumnya 102.197 unit atau turun 11,5%. Penjualan mobil periode periode Januari-Agustus 2019 tercatat 660.286 unit, atau turun dari periode yang sama 2018, sebesar 763.444 unit, atau turun 13,5%.
Lesunya penjualan mobil dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pertumbuhan ekonomi yang landai, kebijakan yang belum jelas seperti mobil listrik dan isentifnya, hingga biodiesel.
"Jadi ini membuat orang ragu-ragu beli mobil. Tapi perekonomian juga lagi slow down," kata Presiden Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) Prodjo Sunarjanto kepada CNBC Indonesia, Rabu (25/09/2019).
Namun hal ini justru memberikan keuntungan bagi bisnis rental mobil seperti Assa Rent. Apalagi biasanya, jika pendapatan tidak stabil konsumen akan menahan diri beli mobil. Apalagi sekarang banyak alternatif seperti taksi ataupun rental.
Bahkan hingga Juni 2019 bisnis Assa Rent naik 22%, dan Prodjo menilai hingga Agustus bisa naik lebih dari angka tersebut.
"Masih akan naik, Apalagi nanti awal tahun, ketika budget-budget baru. Menurut saya pertumbuhannya bisa 20-25%. Kalaupun otomotif lesu tapi orang mulai mikir bagaimana tidak punya aset tapi bisa pakai (mobil)," kata Prodjo.
Rental terutama menjadi alternatif untuk korporasi. Jika ekonomi sedang sulit, menurutnya mereka akan efisiensi aset based-nya supaya bisa dimanfaatkan pada bisnis utamanya.
"Inilah yang membuat rental bisnis assa growing," ujar Prodjo.
(hoi/hoi) Next Article Penjualan LCGC Agustus Mendem, Terburuk Kedua di 2019
Most Popular