Operator tur Inggris Thomas Cook yang berusia 178 tahun bangkrut dan memasuki tahap likuidasi pada Minggu (22/09/19) malam. Perusahaan ini meninggalkan sekitar 160.000 warga Inggris dan 600.000 pelanggan yang berlibur menggunakan jasa perusahaan tersebut terlantar. Thomas Cook bukan hanya maskapai, tapi juga hotel dan resort. (REUTERS/Enrique Calvo)
Thomas Cook telah berjuang untuk menghindari keruntuhan setelah Royal Bank of Scotland dan sejumlah bank lain menuntut agar Thomas Cook Group PLC mencari US$ 250 untuk pendanaan. (REUTERS/Enrique Calvo)
Pemerintah Inggris dan Otoritas Penerbangan Sipil (ACC) bekerja untuk membawa semua penumpang yang terdampar kembali ke Inggris—bahkan jika mereka bukan warga negara Inggris untuk jadwal penerbangan khusus ke Inggris selama dua minggu kedepan. Penerbangan lain di luar rute Inggris dan lebih dari waktu itu terancam harus memesan penerbangan pulang mereka sendiri. (REUTERS/Enrique Calvo)
Pemerintah Inggris dan CAA telah menyewa lusinan pesawat rental untuk menerbangkan pelanggan perusahaan Thomas Cook pulang secara gratis. Repatriasi dengan 160.000 kostumer ini merupakan usaha repatriasi terbesar dan dinamakan Operasi Matterhorn. (REUTERS/Enrique Calvo)
Kebangkrutan tersebut telah membuat semua perusahaan dalam grup berhenti beroperasi. Semua paket liburan dan penerbangan yang disediakan oleh perusahaan telah dibatalkan, toko ritel ditutup, dan ratusan ribu pekerja di PHK. (REUTERS/Enrique Calvo)
Thomas Cook dirintis sejak 1841 oleh seorang pembuat kabinet yang merencanakan perjalanan kereta bagi warga sekitar daerah Leicestershire, yang kemudian berhasil membawa turis ke Eropa, dan pada akhir hidupnya ia mengatur perjalanan internasional ke Mesir dan Palestina. Terus berkembang, Thomas Cook sekarang terkenal karena menawarkan paket liburan murah ke lebih dari 60 tujuan di seluruh dunia. (REUTERS/Enrique Calvo)