
Bikin Pening, China Lelang Stok Babi Jelang HUT Kemerdekaan
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
18 September 2019 14:42

Jakarta, CNBC Indonesia- China melelang 10.000 ton cadangan daging babinya. Ini dilakukan Kementerian Perdagangan setempat untuk mengontrol kelangkaan yang terjadi karena wabah penyakit demam babi Afrika yang membuat harga daging babi yang kini melonjak signifikan.
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan, BUMN China bakal melelang daging babi beku dari sejumlah negara. Termasuk Denmark, Jerman, Prancis, AS dan Inggris.
"Lelang akan dilakukan Kamis (19/9/2019) siang," tulis CNN International, Rabu (18/9/2019).
Di tiap pelelangan, China akan membatasi pembelian hingga 300 ton. Keputusan ini diambil menjelang libur panjang nasional dan perayaan 70 tahun Republik Rakyat China, 1 Oktober nanti.
Beijing kini tengah berupaya membendung penyakit demam babi Afrika yang menyerang secara masif di pusat-pusat peternakan negara itu. Meski tak menular ke manusia, wabah ini telah ditemukan pada 1,1 juta lebih babi di China.
Akibatnya harga babi naik hingga 46,7% di Agustus jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah babi yang di China pada semester pertama ini mencapai 347,6 juta atau turun 60 juta dari periode yang sama tahun lalu.
Karena minimnya babi ini, China juga akhirnya membuka keran untuk babi asal AS. Pekan lalu Beijing mengecualikan produk pertanian terkemuka AS, termasuk daging babi dari tarif tambahan dalam perang dagang yang terjadi dengan Washington.
Pemerintah juga menggelontorkan subsidi sebesar 3,2 juta yuan (US$ 452 juta) untuk para peternak. Di mana salah satu tujuannya untuk menggenjot teknologi inseminasi agar produksi babi makin banyak.
(sef/sef) Next Article China Pusing Soal Babi & RI Menang Banyak, Gimana Ceritanya?
Dalam sebuah pernyataan yang dipublikasikan, BUMN China bakal melelang daging babi beku dari sejumlah negara. Termasuk Denmark, Jerman, Prancis, AS dan Inggris.
"Lelang akan dilakukan Kamis (19/9/2019) siang," tulis CNN International, Rabu (18/9/2019).
Di tiap pelelangan, China akan membatasi pembelian hingga 300 ton. Keputusan ini diambil menjelang libur panjang nasional dan perayaan 70 tahun Republik Rakyat China, 1 Oktober nanti.
Beijing kini tengah berupaya membendung penyakit demam babi Afrika yang menyerang secara masif di pusat-pusat peternakan negara itu. Meski tak menular ke manusia, wabah ini telah ditemukan pada 1,1 juta lebih babi di China.
Akibatnya harga babi naik hingga 46,7% di Agustus jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Jumlah babi yang di China pada semester pertama ini mencapai 347,6 juta atau turun 60 juta dari periode yang sama tahun lalu.
Karena minimnya babi ini, China juga akhirnya membuka keran untuk babi asal AS. Pekan lalu Beijing mengecualikan produk pertanian terkemuka AS, termasuk daging babi dari tarif tambahan dalam perang dagang yang terjadi dengan Washington.
Pemerintah juga menggelontorkan subsidi sebesar 3,2 juta yuan (US$ 452 juta) untuk para peternak. Di mana salah satu tujuannya untuk menggenjot teknologi inseminasi agar produksi babi makin banyak.
(sef/sef) Next Article China Pusing Soal Babi & RI Menang Banyak, Gimana Ceritanya?
Most Popular