
Internasional
Duh Malu-maluin, RI Sukses "Ekspor" Asap ke 4 Negara Ini
Sefti Oktarianisa, CNBC Indonesia
18 September 2019 07:03

Jakarta, CNBC Indonesia- Kabut asap akibat kebakaran hutan di Sumatera dan Kalimantan membawa dampak bagi sejumlah negara bukan hanya Indonesia. Bahkan beberapa mengkhawatirkan dampak kebakaran hutan yang terjadi dari awal September ini.
Lalu negara mana saja yang mendapatkan "ekspor" asap dari kebakaran hutan ini. Berikut rangkuman CNBC Indonesia Rabu (18/9/2019).
Singapura
Singapura mengumumkan kualitas udaranya memburuk dalam beberapa hari terakhir. Menurut Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura, kualitas udara terburuk dalam tiga tahun terakhir akibat serangan kabut asap dari kebakaran hutan Sumatera.
Indeks standar polusi (PSI) selama 24 jam menunjukkan kualitas udara di kisaran 87-106. Dalam PSI, angka 50 dianggap baik, sementara 51-100 moderat dan di atas 100 tidak sehat.
Dikutip dari AFP, ini kali pertama angka tersebut menyentuh 100 sejak Agustus 2016. Pemerintah Singapura pun membentuk Satuan Khusus Kabut Asap (HTF) yang terdiri dari 28 kementerian guna melindungi masyarakat dari kabut asap.
Bukan hanya kesehatan masyarakat, pemerintah juga khawatir asap akan mengganggu aktivitas penerbangan dan bisnis. Kegiatan balap GP Formula 1 juga dikabarkan terancam batal karena kabut asap.
Malaysia
Dua kota di Malaysia yakni Kuala Lumpur dan Kuching juga kelabu karena kabut asap. Kuching, ibu kota negara Serawak di Kalimantan beberapa terakhir kerap menduduki peringkat satu kota terpolusi di dunia, dengan PSI mencapai 220.
Angka 220 mengindikasikan kalau kualitas udara sangat-sangat tidak sehat. Sedangkan Kuala Lumpur mencapai 154.
Alhasil pemerintah Malaysia meliburkan ratusan sekolah. Menurut The Star, sekitar 298 sekolah diliburkan di Sarawak, 138 sekolah di Selangor, 65 sekolah di Port Dickinson dan 25 sekolah di Putrajaya.
Pemerintah pun membagikan ratusan masker bagi warga. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad juga dikabarkan sempat menghubungi Presiden Jokowi untuk bertanya terkait kabut asap.
BERLANJUT KE HAL 2
Lalu negara mana saja yang mendapatkan "ekspor" asap dari kebakaran hutan ini. Berikut rangkuman CNBC Indonesia Rabu (18/9/2019).
Singapura
Singapura mengumumkan kualitas udaranya memburuk dalam beberapa hari terakhir. Menurut Badan Lingkungan Nasional (NEA) Singapura, kualitas udara terburuk dalam tiga tahun terakhir akibat serangan kabut asap dari kebakaran hutan Sumatera.
Indeks standar polusi (PSI) selama 24 jam menunjukkan kualitas udara di kisaran 87-106. Dalam PSI, angka 50 dianggap baik, sementara 51-100 moderat dan di atas 100 tidak sehat.
Dikutip dari AFP, ini kali pertama angka tersebut menyentuh 100 sejak Agustus 2016. Pemerintah Singapura pun membentuk Satuan Khusus Kabut Asap (HTF) yang terdiri dari 28 kementerian guna melindungi masyarakat dari kabut asap.
Bukan hanya kesehatan masyarakat, pemerintah juga khawatir asap akan mengganggu aktivitas penerbangan dan bisnis. Kegiatan balap GP Formula 1 juga dikabarkan terancam batal karena kabut asap.
Malaysia
Dua kota di Malaysia yakni Kuala Lumpur dan Kuching juga kelabu karena kabut asap. Kuching, ibu kota negara Serawak di Kalimantan beberapa terakhir kerap menduduki peringkat satu kota terpolusi di dunia, dengan PSI mencapai 220.
Angka 220 mengindikasikan kalau kualitas udara sangat-sangat tidak sehat. Sedangkan Kuala Lumpur mencapai 154.
Alhasil pemerintah Malaysia meliburkan ratusan sekolah. Menurut The Star, sekitar 298 sekolah diliburkan di Sarawak, 138 sekolah di Selangor, 65 sekolah di Port Dickinson dan 25 sekolah di Putrajaya.
Pemerintah pun membagikan ratusan masker bagi warga. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad juga dikabarkan sempat menghubungi Presiden Jokowi untuk bertanya terkait kabut asap.
BERLANJUT KE HAL 2
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular