Jokowi 'Ramal' Resesi akan Datang 1-1,5 Tahun Lagi

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
16 September 2019 16:31
Jokowi menghadiri peresmian pembukaan Musyawarah Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019).
Foto: Presiden Joko Widodo saat peresmian pembukaan Musyawarah Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI). (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri peresmian pembukaan Musyawarah Nasional XVI Himpunan Pengusaha Muda Indonesia di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (16/9/2019). Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali mengingatkan bahwa situasi ekonomi dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian.

"Perang dagang masih terus berjalan menghantui kita. Tekanan eksternal baik berupa kemungkinan potensi resesi pada 1 tahun hingga 1,5 tahun yang akan datang mulai dihitung-hitung para pakar," ujarnya.

"Dan kita tahu juga beberapa negara bahkan masuk dalam proses resesi ekonomi. Kita harus persiapkan diri agar tidak terkena dampak bahkan dengan situasi seperti itu kita memanfaatkan peluang-peluang yang ada sehingga menguntungkan negara kita," lanjut Jokowi.

Eks Wali Kota Solo itu kemudian berbicara perihal revolusi konsumen di Indonesia. Pada tahun depan, akan ada 141 juta orang yang naik kelas menjadi kelas menengah dan fluent consumer. Nilai itu meroket dibanding lima tahun lalu yang hanya 70 juta orang.

Sebarannya, menurut Jokowi, juga merata. Jika lima tahun lalu hanya 25 kota/kabupaten, maka tahun depan meningkat menjadi 54 kabupaten/kota. Peningkatan itu, kata Jokowi, harus diwaspadai karena akan berimplikasi kepada minat negara-negara lain terhadap Indonesia.

"Jangan sampai peluang dipakai oleh merek-merek asing dipakai negara-negara luar kemudian mereka bondong-bondong memanfaatkan kesempatan ini," kata Jokowi.

"Untuk itu, pemerintah akan terus bekerja keras untuk menyingkirkan hambatan investasi agar bersamaan dengan revolusi konsumen tahun depan kita benar-benar bisa menjadi magnet investasi dan kita harapkan bisa mengalahkan negara-negara lain karena tidak semua negara punya raksasa konsumen seperti Indonesia saat ini," lanjut mantan gubernur DKI Jakarta itu.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Jokowi Ungkap 'Hantu' Resesi Bayangi Negara-Negara Besar, RI Gimana?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular