Petugas pemadam kebakaran memadamkan api dari kebakaran hutan di kawasan Taman Nasional Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Indonesia (14/9/2019). Pekatnya asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih mengkhawatirkan. (REUTERS / Willy Kurniawan)
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melanda beberapa wilayah di Kalimantan dan Sumatra. Akibatnya, berdasarkan data dari AirVisual kualitas udara di Pekanbaru dan Palangkaraya dinyatakan dalam kategori berbahaya. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Data terbaru, wilayah Pekanbaru tercatat pada angka 470 AQI US alias berada dalam kondisi berbahaya pada, Senin (16/9/2019) pukul 06.00 WIB. Pada waktu yang sama, wilayah Palangkaraya tercatat juga berbahaya yang berada pada angka 553 AQI. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Untuk diketahui, AQI mempunyai rentang nilai antara 0-500. Makin tinggi nilai AQI, artinya makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut. Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya. (REUTERS/Willy Kurniawan)
Kondisi ini sangat menggangu aktivitas warga dan dapat berdampak pada kesehatan warga. (REUTERS/Willy Kurniawan)