Menperin: Esemka Siap Diproduksi Massal
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
06 September 2019 15:45

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) merilis produk pick up bernama 'Bima' sebagai produk komersial yang akan dijual ke pasar. Bahkan, Esemka disebut siap melakukan produksi massal.
Hal itu diungkapkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
"Saat ini, PT SMK telah bekerjasama dengan lebih dari 30 industri penyedia komponen otomotif lokal dan sudah melakukan persiapan untuk produksi massal," kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (6/9/2019).
Kehadiran pabrik Esemka, ditargetkan dapat meningkatkan penyerapan komponen otomotif dalam negeri, khususnya yang diproduksi Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Airlangga juga memastikan, keberadaan pabrik nantinya memberikan efek berganda bagi perekonomian, seperti membuka lapangan kerja baru.
"Pada tahap awal akan menyerap 300 tenaga kerja untuk satu shift. Kalau kapasitasnya nanti bertambah, tentu bertambah juga jumlah tenaga kerjanya. Ini untuk tenaga kerja lokal," ungkapnya.
Airlangga memproyeksi industri otomotif di Indonesia ke depannya terus ekspansif seiring dengan adanya peningkatan investasi. Apalagi, bagi mereka yang menghasilkan produk di bawah Rp200 juta, seperti PT SMK, ini dinilai punya peluang bisnis yang prospektif.
(hoi/hoi) Next Article Siapa Pembeli Mobil Esemka?
Hal itu diungkapkan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan pabrik Esemka di Boyolali, Jawa Tengah, Jumat (6/9/2019).
"Saat ini, PT SMK telah bekerjasama dengan lebih dari 30 industri penyedia komponen otomotif lokal dan sudah melakukan persiapan untuk produksi massal," kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima CNBC Indonesia, Jumat (6/9/2019).
Airlangga juga memastikan, keberadaan pabrik nantinya memberikan efek berganda bagi perekonomian, seperti membuka lapangan kerja baru.
![]() |
"Pada tahap awal akan menyerap 300 tenaga kerja untuk satu shift. Kalau kapasitasnya nanti bertambah, tentu bertambah juga jumlah tenaga kerjanya. Ini untuk tenaga kerja lokal," ungkapnya.
Airlangga memproyeksi industri otomotif di Indonesia ke depannya terus ekspansif seiring dengan adanya peningkatan investasi. Apalagi, bagi mereka yang menghasilkan produk di bawah Rp200 juta, seperti PT SMK, ini dinilai punya peluang bisnis yang prospektif.
(hoi/hoi) Next Article Siapa Pembeli Mobil Esemka?
Most Popular