Esemka pertama kali muncul pada 2009 yang dirakit oleh anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Nama Esemka jadi lebih naik lagi ketika Joko Widodo yang kala itu masih menjadi Walikota Solo 2012. (detik.com/Bayu Ardi Isnanto)
Saat menjabat sebagai Walikota Solo Jokowi memutuskan untuk menggunakan Esemka sebagai kendaraan dinasnya yang diperkenalkan pada tahun 2012 diĀ Gedung Balai Kota Solo lalu. (detikcom/Rachman Haryanto)
Sejak Esemka Rajawali digunakan Jokowi, mobil tersebut langsung melejit dan diberitakan di media massa nasional.Ā Pada 2012, Esemka terbentur masalah emisi gas buang. Kendala Esemka saat itu terletak pada emisi gas buang yang terlampau tinggi. Bahkan, Esemka dua kali gagal uji emisi. (detikcom/Rachman Haryanto)
Setelah ditunggu-tunggu, mobil Esemka akhirnya mulai menampakkan diri. PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) akhirnya meresmikan pabriknya di Desa Demangan, Boyolali untuk memproduksi mobil-mobil Esemka 6 September 2019. (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Mobil perdana Esemka adalah sebuah pick-up disapa Bima.Ā Esemka Bima memiliki kelir putih di bagian bodi, sementara grille depannya dicat hitam. Dalam brosur tertera Esemka Bima dibekali mesin 1.2 L E-power 14 DOHC. Mobil memiliki daya maksimum setara 72 kW dan torsi maksimum 119 Nm. (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Sebagai pendatang baru, pikap Esemka Bima itu bakal menantang pikap dari merek Jepang, India hingga China yang sudah lebih dulu eksis di Indonesia, terutama pikap bermesin 1.500 cc ke bawah. (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Pabrik Esemka dikelola oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) yang juga berperan sebagai pemegang merek, fasilitas ini luasnya 12.500 ribu meter persegi dan dibangun di atas lahan 115 ribu meter persegi. Di pabrik ini terdapat proses produksi seperti perakitan kendaraan, pengecatan, sampai pengetesan. (Biro Pers Sekretariat Presiden)